Iklan

October 13, 2019, 16:48 WIB
Last Updated 2019-10-13T23:50:20Z
Nasional

Dokumen Kabinet Jokowi Yang Beredar Itu Palsu

Dokumen PDF yang Beredar Terkait Proyeksi Nama-Nama Menko dan Menteri Kabinet Jokowi Tertanggal 10 Oktober 2019 Hoaks | Foto: Celebestopnews

JurnalManado - Sebuah dokumen file PDF tersebar dan beredar di group WhatsApp wartawan dan group alumni, dengan kop surat berlogo burung garuda dan gambar Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Jokowi-Ma’ruf bertuliskan No. : KIK.01/27.1.2/X/2019 Hal : Pemberitahuan
Sifat : RAHASIA
Kepada

Yth. Ketum Partai Koalisi Indonesia Kerja 2. Ketua Tim Sukses Jokowi – Ma’ruf, Minggu, (13/10/2019)

Sebuah dokumen bersifat rahasia yang ditandatangani oleh Staf Ahli Jokowi Bidang Komunikasi DR. Ahmad Nashrullah Al Fathir, M.Sc dan tertanggal dan tempat Jakarta, 10 Oktober 2019 beredar luas Minggu, (13/10/2019).

Isi file dokumen jenis PDF itu ditujukan kepada Ketua Umum Partai Koalisi Indonesia Kerja 2 dan Ketua Tim Sukses Jokowi-Maruf, terdapat nama-nama yang konon di proyeksikan untuk menduduki posisi Menteri dalam Kabinet Jokowi-Ma’ruf.

Berikut Nama-nama yang diproyeksikan menduduki jabatan Menko dalam kabinet Jokowi-Ma’ruf

1. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
A. BUDI GUNAWAN
Jenderal Pol. (Purn.) Prof. Dr. Budi Gunawan S.H., M.Si., PhD. Lahir di Semarang, 11 Desember 1959. Lulusan Akademi Kepolisian 1983 yang kini merupakan tokoh kepolisian nasional. Karirnya dimulai dari menjadi Kepala Kepolisian Daerah Jambi (2008-2009), Kepala Kepolisian Daerah Bali (2012), Kepala Lembaga Pendidikan Polri (2012-2015), Wakapolri (2015-2016), dan hingga saat ini menjabat Kepala BIN sejak 2016.


B. MOELDOKO
Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko S.IP. Lahir di Kediri, 8 Juli 1957. Lulusan Akmil 1981. Mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama 1981. Ia menjabat sebagai Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak 20 Mei 2013 hingga 30 Agustus 2013. Saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia sejak 17 Januari 2018.

2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
A. DARMIN NASUTION
Lahir di Mandailing Natal, Sumatra Utara, 21 Desember 1948 (70 tahun). Menempuh studi S2 dan S3- nya di Sorbonne University, Paris, Prancis. Pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (2010- 2013). Darmin Nasution banyak terlibat di bidang kebijakan fiskal dan moneterial. Ia tiga kali menjadi asisten menteri, yaitu Asisten Menko Pengawasan Pembanguan dan PAN (Pendayagunaan Aparatur Negara), Asisten Menteri Koordinator (Menko) Produksi dan Distribusi, serta Asisten Menteri Koordinator (Menko) Industri dan Perdagangan.

B. SRI MULYANI INDRAWATI
Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D, lahir di Bandar Lampung 26 Agustus 1962. Ia menyelesaikan
gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (1986), meraih M.Sc. (1990) dan gelar Ph.D. of Economics (1992) di University of Illinois Urbana Champaign, Amerika Serikat. Ia adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Ia terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes (2008), wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia (2007), Menteri Keuangan terbaik untuk tahun 2006 oleh majalah Euromoney dan menjadi Menteri Keuangan terbaik di Asia di tahun yang sama oleh Emerging Market Forum.

Baca Juga  Indonesia: Soal Isu Palestina, Amerika Serikat Sendirian

3. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya
A. HARKRISTUTI HARKRISNOWO
Prof. Dr. Harkristuti Harkrisnowo S.H. M.A. Lahir di Bogor, 25 Januari 1956. Ia merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1979. Pernah menjabat sebagai Komisi Hukum Nasional. Selain itu, ia dikenal sebagai orang yang memperhatikan masalah HAM sehingga pernah diangkat sebagai Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia

B. IGNASIUS JONAN
Ignasius Jonan S.E., M.A. Lahir di Singapura, 21 Juni 1963. Lulusan Ekonomi Unair Surabaya dan pernah mengenyam pendidikan di Universitas Tufts, AS. Pernah menjabat sebagai Direktur PT KAI
(2009-2014), kemudian menjadi Menteri Perhubungan (2014-2016) dan saat ini menjabat sebagai Menteri ESD

4. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
A. AGUS HARIMURTI YUDHOYONO
Mayor Inf. (Purn.) Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., M.P.A., M.A. lahir di Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1978 (40 tahun). Lulusan Akademi Militer tahun 2000. Mendapatkan gelar Master di bidang Strategic Studies di Institute of Defence and Strategic Studies, Nanyang Technological University
(NTU), Singapura pada 2006. Pada Mei 2010, Agus meraih gelar Master of Public Administration pada John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Massachusetts AS. Pada Maret 2012, putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini meraih 3 penghargaan, yaitu Distinguish International Honour Graduated, Medali The Order of Saint Maurice, dan The Commandants List dari sekolah militer Angkatan Darat di Fort Benning, Georgia, Amerika Serikat (AS). Pada tahun 2016 Agus
secara resmi mengundurkan diri dari TNI. Sebab, pada Pilgub DKI 2017 Agus mencalonkan diri sebagai gubernur Jakarta.

Baca Juga  Jokowi Bangga Ada Produk Indonesia yang Bisa Ekspor 100 Negara

B. AIRLANGGA HARTARTO
Airlangga Hartarto lahir 1 Oktober 1962 di Surabaya. Mengenyam pendidikan perguruan tinggi di Universitas Gajah Mada (1987), melanjutkan program S2 di Wharton School University of Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat, program Master of Business Administration (MBA), Monash University Australia, dan terakhir ia menuntut ilmu di Melbourne Bussiness School University of Melbourne. Ia memulai kiprah di dunia politik sebagai Wakil Bendahara DPP Golkar periode 2004-2009. Selanjutnya, Airlangga berhasil menjadi Anggota DPR-RI periode 2009-2014, 2014-2019 dengan Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat V. Bergelut di dunia usaha dan terjun ke politik. Puncaknya, pada 2016, saat reshuffle Kabinet Kerja Jilid II, ia berhasil mengikuti jejak sang ayah menjadi Menteri Perindustrian.

Nama-nama yang tertulis diatas tercatat dalam sebuah dokumen rahasia yang sejatinya tak akan mungkin bocor dengan mudah ke masyarakat atau kalangan tertentu sekalipun.

Lalu kenapa sebuah dokumen dengan kerahasiaan khusus ini bisa tersebar?. Karena nama dan tanda tangan yang tertera di dalam dokumen yang tersebar luas tersebut tidak ada dan seluruh isi dokumen tersebut merupakan Hoax.

Redaksi Celebestopnews.com melakukan klarifikasi ke Bey Triadi Machmudin Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden. Bey Machmudin menyebutkan bahwa:

1. Tidak ada nama Staf Ahli Jokowi Bidang Komunikasi DR. Ahmad Nashrullah Al Fathir, M.Sc dalam lingkungan kepresidenan.

2. Dokumen surat dan isi terkait posisi dan susunan proyeksi nama- nama yang bakal menduduki Kabinet Jokowi-Ma’ruf merupakan Hoaks belaka, tegas Bey Machmudin.(cbs/jm)