Iklan

June 11, 2013, 19:33 WIB
Last Updated 2013-06-12T02:33:16Z
EkonomiUtama

Rupiah Melemah, BI Rapat Mendadak

Ilustrasi
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) mendadak karena 'dipusingkan' oleh nilai tukar rupiah yang sempat melemah ke level US$ 10.000.

Dewan Gubernur BI yang dipimpin oleh Agus Martowardojo mengadakan rapat dari sore hari hingga larut malam guna menempuh sebuah kebijakan untuk meredam gejolak rupiah.

Akhirnya, pada Selasa (11/6/2013) malam, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Difi Ahmad Johansyah merilis kebijakan yang diambil Dewan Gubernur BI.

"Dalam rangka stabilisasi kondisi moneter sehubungan dengan pelemahan nilai tukar rupiah akhir-akhir ini, Gubernur Bank Indonesia menyatakan bahwa Bank Indonesia siap melakukan langkah-langkah yang diperlukan," kata Difi.

"Untuk itu, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada hari ini, memutuskan untuk menaikkan suku bunga deposit facility sebesar 25 basis poin dari 4% menjadi 4,25% berlaku mulai 12 Juni 2013," jelas Difi, yang menyampaikan keterangan usai RDG malam tadi.

Difi juga menambahkan, BI tetap akan memenuhi kebutuhan likuiditas valas dan rupiah di pasar. "Langkah ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dalam menjaga stabilitas moneter," tutup Difi.

Deposit Facility atau DF adalah penempatan dana rupiah oleh bank di Bank Indonesia dalam rangka Operasi Moneter dengan jangka waktu satu hari kerja. DF memiliki suku bunga sendiri yang tepat pada malam tadi dinaikkan.

"Menaikkan suku bunga DF merupakan langkah strategis BI untuk menambah pasokan dan amunisi likuiditas dolar bank sentral," jelas seorang pemain valas.

Dikatakannya, langkah BI dengan intervensi terus menerus bisa membuat cadangan devisa jebol oleh sebab itu perlu langkah lain yang salah satunya adalah menaikkan suku bunga DF..(dtc)