Iklan

July 9, 2013, 08:42 WIB
Last Updated 2013-07-09T15:42:33Z
Internasional

Istana Rayap di Australia

Jakarta - Alam Australia yang masih terbilang liar memiliki ribuan pesona memikat. Salah satunya 'istana' rayap raksasa yang terdapat di dataran Australia bagian selatan maupun utara.

Ya, alam Australia boleh dibilang mayoritas masih alami. Belum begitu banyak sentuhan peradaban yang mengusik kehidupan alam benua kangguru ini.

Kalau pun ada sentuhan tangan manusia kepada alam di Australia, banyak yang dimaksudkan untuk melindungi dan melestarikan. Hal itu tercermin dari banyaknya taman nasional yang ada di wilayah negara benua ini.

Satu dari sekian banyak pesona alam yang masih terjaga di Australia adalah istana rayap (termites mound) berukuran raksasa yang ada di Northern Teritory. Istana serangga pemakan kayu ini banyak ditemukan di antaranya di Litchfield National Park.

Ketika detikcom bersama rombongan Media Familirization datang ke taman nasional tersebut dalam acara yang diselenggarakan oleh Air Asia pada Selasa (9/7/2013), ratusan istana rayap langsung 'menyapa' di pinggir jalan yang menembus belantara hutan Litchfield. Bentuknya yang seperti batu berukuran coklat kebiruan dan tersebar di hutan sabana menyita perhatian setiap orang yang baru lewat untuk pertama kali.

Istana rayap terbesar yang banyak ditemui memiliki tinggi sekitar tiga meter dengan diameter sekitar 1,5 meter. Bentuknya menjulang tinggi dan konturnya cukup keras. Sekilas jika dilihat dan dipegang tidak ada banyak perbedaan dengan bongkahan batu besar.

Namun sebelum tangan para pengunjung hendak menguji lebih jauh tingkat kekerasan dari istana rayap tersebut, pihak pemerintah setempat buru-buru mengingatkan via pelakat besar bertuliskan 'touch the termites mound gently.'

Di beberapa sudut istana rayap tersebut, terdapat lubang-lubang yang digunakan rayap untuk keluar masuk dari dalam markas mereka. Meski rumah mereka cukup besar, rayap yang hilir mudik tidak begitu banyak jumlahnya.

"Ini bisa lebih tinggi lagi jika tidak ada intervensi dari manusia yang datang untuk menyentuh," kata Ann Qory, pemandu tur kami.

Di sudut Taman Nasional Lithcfield yang lain, terdapat pemandangan yang tak kalah menanjubkan. Diperkirakan jumlahnya mencapai ratus ribuan, istana-istana rayap setinggi 1-2 meter tersebar di padang rumput. Jika dilihat dari jauh, tampak seperti batu nisan di hamparan makam yang begitu luas.

Bahan dasar 'istana' tersebut adalah tanah yang mengeras. Rayap-rayap mengumpulkan butiran-butiran tanah menjadi gundukan dan semakin meninggi dari waktu ke waktu.

"Tapi sebenarnya yang di atas tanah ini hanya untuk melindungi cadangan makanan. Tempat tinggal rayap-rayap itu sebenarnya ada di bawah tanah. Di bawah gundukan ini," kata Qory.

Tak seluruh tempat di dunia memiliki wahana istana-istana rayap di padang rumput seperti yang ada di Australia utara itu. Selain Australia, tercatat hanya kawasan benua Afrika dan Amerika Selatan yang memiliki situs serupa.

Di Australia utara sendiri, khususnya di Litchfield Park, istana-istana rayap hanya segelintir dari sekian banyak pesona alam yang ditawarkan. Taman nasional yang terletak 100 Km sebelah tenggara Darwin ini memiliki pesona alam lain seperti air terjun Wangi, formasi batu-batu raksasa 'The Lost City' dan juga rute jalan kaki di lahan hutan sabana seluas 1500 Km2 ini.

Meski berjarak 100 Km, Darwin-Taman Nasional Litchfield hanya ditempuh dalam kurun waktu kurang dari 90 menit. Lalu lintas di wilayah tersebut memang cukup senggang, berbeda jauh dengan jalan antar kota di Indonesia.

Selain itu, infrastruktur jalan aspal di sana juga cukup baik. Jika Anda menyewa kendaraan roda empat, Anda bisa beristirahat dengan nyaman di perjalanan atau menikmati padang rumput dan hutan di kiri kanan jalan.(dtc)