Iklan

July 15, 2013, 05:45 WIB
Last Updated 2013-07-15T12:45:13Z
Boltim

Modeong : Baiknya legowo mundur sebelum penetapan DCT


Jurnal Manado, Boltim  - Penyebab lambatnya proses pengurusan berkas Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) para kontraktor yang berada di Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), sehingga dapat berdampak pada jalannya proyek pertanian, disebabkan karena bendahara pengeluaran keseringan enggan masuk kantor. 

Menurut kontraktor Djafar Mamonto kepada Jurnal Manado (15/07), mengatakan sudah beberapa minggu ini mereka menunggu berkas pengurusan SPJ di kantor Dispertanak, akan tetapi Sumarni Nasaru selaku bendahara pengeluaran yang menangani berkas tersebut tak pernah masuk kantor.
 

" Kami kecewa dengan adanya keterlambatan proses pembuatan SPJ yang dilakukan bendahara pengeluaran, yang nantinya dapat mempengaruhi jalanya pekerjaan. Oleh karena itu kalau bisa kepala Dispertanak untuk segera menseriusi masalah ini." Ucap Djafar
 

Sementara kepala Dinas Pertanak Boltim Drs. Bambang Mamonto saat dikonfirmasi mengatakan bahwa semenjak digantikannya posisi Kadis Pertanak yang memang dikatakan baru berstatus Pemegang Jabatan Sementara (PJS), setelah sebelumnya dijabat oleh Drs. Sudibio Mamonto, oleh bendahara pengeluaran terkesan selalu mengabaikan perintah atasan.
 

" Memang setelah keberadaan saya selaku pimpinan, walaupun baru berstatus PJS. Bendahara selalu saja mengabaikan perintah saya. Jadi akan hal ini saya juga akan segera melaporkan hal ini pada Sekertaris Daerah untuk segera disikapi." Ujar Bambang
 

Bambang juga menjelaskan saat ini para kontarktor yang ingin mempercepat proses pekerjaannya, jadi perlunya Bendahara harus selalu berada di Dinas Bukan selalu di luar dinas, karena bila pelayanan di Dinas tak maksimal, bisa menghambat penyerapan anggaran Dinas pertanian dan peternakan Boltim
 

" Ini bisa menghambat penyerapan Anggaran di dinas pertanian dan peternakan kedepan, bila ini terus berjalan." Tambahanya (Billy)