Iklan

August 23, 2013, 07:05 WIB
Last Updated 2013-08-23T14:05:20Z
Boltim

Program PKH amburadul, Pelatihan terus ditingkatkan

Jurnal Manado, Boltim - Realisasi Program Pendamping Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial RI melalui Dinas Sosial (Dinsos) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), guna untuk meningkatkan status kesehatan ibu dan anak khususnya bagi kelompok masyarakat sangat miskin di Boltim, diduga kurang optimal dalam penyaluran pemberian insentif yang dikerjakan para tenaga PKH.

Pasalnya setelah dikonfirmasi Jurnal Manado Jum'at (23/08), terkait relisasi penyaluran untuk semester satu 2013, kepala Dinas Sosial Boltim Imran Golonda mengatakan bahwa selama satu semester pihak Dinsos Boltim belum menerima data penyaluran yang valid dari para tenaga PKH.

" Data penyaluran insentif untuk triwulan I dan II tahun 2013, belum dimasukan para tenaga PKH ke pihak Dinsos." Ujar Imran

Sementara itu, bila melihat dari jumlah bantuan yang diperuntukan bagi setiap keluarga yang berkisar Rp 600.000 - Rp 2.200.000 pertahun, sekitar Rp 3,3 Miliar telah dikucurkan pada sejumlah masyarakat yang berada dikecamatan Kotabunan dan Modayag sesuai data dari Dinsos Bolmong sebelum diserahkan ke pemerintah Boltim.

" Dana yang dikucurkan telah capai Rp 3,3 miliar pada 2013, untuk masyarakat kecamatan Kotabunan dan Modayag. Sebab baru dua kecamatan yang masuk dalam data Dinsos Bolmong kemudian diserahkan ke pihak Boltim." Katanya

Saat ditanyakan terkait adanya program pelatihan bagi para tenaga PKH di tomohon, sementara para tenaga PKH tidak maksimal dalam kinerja, Imran menyatakan bahwa kelalaian tersebut terjadi pada tenaga PKH terdahulu. Sebab pada tahun ini, perekrutan tenaga PKH baru pertama kalinya dilakukan di Boltim.

" Kelalaian tersebut bukan pada tenaga PKH yang akan melakukan pelatihan, melainkan tenaga PKH terdahulu." Tandasnya

Dirinya juga mengatakan bahwa untuk perekrutan kali ini, Dinsos Boltim akan mengupayakan agar para tenaga PKH tidak melakukan hal serupa seperti terdahulu.

" Kedepan kami akan upayakan tidak bakal amburadul lagi. Sebab kali ini pihak Dinsos Boltim sendiri yang akan memonitoring para tenaga PKH dalam melakukan pendataan serta penyaluran." Tutupnya (Billy)