
Jurnal Manado, Boltim – Proyek pekerjaan jembatan yang terletak di desa Matabulu, kecamatan Nuangan, yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui provinsi dikabarkan terancam gagal proyek, sesuai dengan data yang dimiliki Wakil Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Meydi Lensun.
Meydi kepada sejumlah wartawan Jum’at (27/09), bahwa saat dirinya berkunjung di desa Matabulu, dirinya mendapati ada pekerjaan proyek APBN yang terkesan asal jadi, sebab bila disesuaikan dengan tanggal kontrak yang tertulis dalam papan proyek, kata Meydi pekerjaan tersebut telah hampir habis masa kerjanya.
“ Proyek APBN itu dikerjakan oleh PT. Abadi karya dengan tanggal kontrak 21 Maret 2013, lama pekerjaan 160 Hari kalender, dimana berarti apabila disesuaikan dengan tanggal kontraknya pekerjaannya seharusnya sudah masuk enam bulan.,” bebernya
Meydi juga mengatkan meskipun hal itu bukan kewenangan dari pemkab Boltim, namun perihal tersebut sangat memprihatinkan, karena itu merupakan kepentingan bersama, terlebih anggaran pada proyek jemabatan itu menelan dana sekitar Rp 4,2 Milliar.
“Meskipun ini bukan tugas Dan kewenangan kami,tapi sebagai pemerintah kami selalu memantau setiap kegiatan pihak Provinsi. terlebih menyangkut kegiatan proyek fisik di Boltim,”ujar Lensun. (Billy)
Meydi kepada sejumlah wartawan Jum’at (27/09), bahwa saat dirinya berkunjung di desa Matabulu, dirinya mendapati ada pekerjaan proyek APBN yang terkesan asal jadi, sebab bila disesuaikan dengan tanggal kontrak yang tertulis dalam papan proyek, kata Meydi pekerjaan tersebut telah hampir habis masa kerjanya.
“ Proyek APBN itu dikerjakan oleh PT. Abadi karya dengan tanggal kontrak 21 Maret 2013, lama pekerjaan 160 Hari kalender, dimana berarti apabila disesuaikan dengan tanggal kontraknya pekerjaannya seharusnya sudah masuk enam bulan.,” bebernya
Meydi juga mengatkan meskipun hal itu bukan kewenangan dari pemkab Boltim, namun perihal tersebut sangat memprihatinkan, karena itu merupakan kepentingan bersama, terlebih anggaran pada proyek jemabatan itu menelan dana sekitar Rp 4,2 Milliar.
“Meskipun ini bukan tugas Dan kewenangan kami,tapi sebagai pemerintah kami selalu memantau setiap kegiatan pihak Provinsi. terlebih menyangkut kegiatan proyek fisik di Boltim,”ujar Lensun. (Billy)