
Jurnal Manado, Boltim - Warga desa Modayag Kecamatan Modayag harus kesulitan mendapatkan minyak tanah (MT) bersubsidi. Ini dikarenakan pihak pangkalan yang menjual MT hanya pada pihak-pihak tertentu saja. Padahal MT bersubsidi ini diperuntukkan bagi warga pada umumnya, namun itu tidak diberlakukan oleh pangkalan MT milik HL alias Hel warga desa Modayag.
Tak hanya itu, menurut sejumlah warga, pihak pangkalan juga diduga menjual MT dengan harga yang tidak sesuai dengan yang di tetapkan Dinas perindustrian Perdagangan (Disperindag), yang di tertera dipapan, yakni harga per HET Rp. 3750. "kasiang, ada yang ba antri dari jam 4 sore cuma ba dapa 2 liter, itupun dengn harga 6000. Tapi ada yang Cuma ba titip gelon didalam pangkalan, biar dalam ukuran besar dorang isi full," Ungkap sejumlah IRT sembari berkata pula "ESDM jangan tinggal diam".
Sementara itu, Kepala Dinas Energi dann Sumber Daya Mineral kabupaten Boltim, Ir. Hi. Jamaludin saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mendapati adanya laporan warga, meski begitu kata Jamaludin, pihaknya akan tetap turun meninjau dilapangan soal ada laporan-laporan masyarakat seperti itu. Ditegaskannya, jika kenyataannya seperti itu, maka kata Jamaludin, tentunya akan ada sanksi yang akan diberikan ke pangkalan yang bersangkutan.
" Insya Allah dalam waktu dekat kita akan turun ke lapangan, bila hal tersebut benar adanya maka sanksi akan kami jatuhkan berupa pengalihan penyaluran MT dari pihak pangkalan ke pihak kecamatan untuk disalurkan melalui operasi pasar jelang Idul Adha 1434 Hijriah," kata Jamaludin kepada Jurnal Manado, Senin (07/10).
Jamaludin juga menghimbau, agar bagi semua pangkalan MT lainnya, untuk bersikap adil dalam membagikan MT ke masyarakat. "Janganlah pilih-pilih kasih, kemudian harus mengikuti harga yang telah dikeluarkan sesuai harga HET, jangan membuat harga sendiri," Jelas Jamaludin (Billy)
Tak hanya itu, menurut sejumlah warga, pihak pangkalan juga diduga menjual MT dengan harga yang tidak sesuai dengan yang di tetapkan Dinas perindustrian Perdagangan (Disperindag), yang di tertera dipapan, yakni harga per HET Rp. 3750. "kasiang, ada yang ba antri dari jam 4 sore cuma ba dapa 2 liter, itupun dengn harga 6000. Tapi ada yang Cuma ba titip gelon didalam pangkalan, biar dalam ukuran besar dorang isi full," Ungkap sejumlah IRT sembari berkata pula "ESDM jangan tinggal diam".
Sementara itu, Kepala Dinas Energi dann Sumber Daya Mineral kabupaten Boltim, Ir. Hi. Jamaludin saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mendapati adanya laporan warga, meski begitu kata Jamaludin, pihaknya akan tetap turun meninjau dilapangan soal ada laporan-laporan masyarakat seperti itu. Ditegaskannya, jika kenyataannya seperti itu, maka kata Jamaludin, tentunya akan ada sanksi yang akan diberikan ke pangkalan yang bersangkutan.
" Insya Allah dalam waktu dekat kita akan turun ke lapangan, bila hal tersebut benar adanya maka sanksi akan kami jatuhkan berupa pengalihan penyaluran MT dari pihak pangkalan ke pihak kecamatan untuk disalurkan melalui operasi pasar jelang Idul Adha 1434 Hijriah," kata Jamaludin kepada Jurnal Manado, Senin (07/10).
Jamaludin juga menghimbau, agar bagi semua pangkalan MT lainnya, untuk bersikap adil dalam membagikan MT ke masyarakat. "Janganlah pilih-pilih kasih, kemudian harus mengikuti harga yang telah dikeluarkan sesuai harga HET, jangan membuat harga sendiri," Jelas Jamaludin (Billy)