
Jurnal,Canbera - Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengaku sudah menulis surat balasan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terkait isu penyadapan. Surat itu ditulis oleh Abbott sebagai upaya untuk meredakan ketegangan antara kedua negara.
Presiden SBY sebelumnya sudah mengirim surat kepada PM Abbott untuk meminta penjelasan resmi mengenai penyadapan yang dilakukan oleh intelijen Australia terhadap SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, serta beberapa pejabat lainnya.
Penyadapan itu terkuak dari dokumen intelijen National Security Agency (NSA) Amerika Serikat (AS) yang dibocorkan oleh mantan karyawan NSA, Edward Snowden.
Mengenai surat balasan untuk SBY, PM Abbott menolak untuk menjelaskan apa isi dari surat tersebut. Dirinya hanya memastikan surat itu dalam perjalanan ke SBY.
"Adalah sebuah kesalahan besar bagi saya berbicara mengenai (isi) surat kepada Presiden (SBY) sebelum dia menerima surat tersebut," ujar Abbott, seperti dikutip Reuters, Sabtu (23/11/2013).
"Saya hanya ingin menekankan, salah satu tugas fundamental dari pemerintahan ini adalah menjaga hubungan dengan Indonesia agar tetap kuat," jelasnya.
Terkait masalah penyadapan, Pemerintah Indonesia terus menuntut penjelasan dari PM Abbott. Presiden SBY pun telah mengumumkan dihentikannya beberapa kerja sama strategis dengan Australia, sampai dirinya menerima penjelasan itu.
Sebelumnya, PM Abbott menyatakan penyesalannya yang mendalam atas penyadapan. Namun Abbott tetap belum menyatakan permintaan maafnya terhadap Indonesia. (faj)