
![]() |
Ilustrasi |
Ketiga tersangka yang ditangkap merupakan warga penganut Buddha yang berasal dari wilayah Rakhine. Kasus ini merupakan rangkaian terbaru dari kekerasan sektarian yang marak terjadi di Myanmar.
"Mereka berencana untuk memasang bom di sejumlah masjid, setelah mengikuti pelatihan di perbatasan Karen," ujar seorang pejabat kepolisian di Yangon kepada AFP, Rabu (20/11/2013).
Polisi yang enggan disebut namanya tersebut menuturkan, otoritas setempat masih melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus ini.
Surat kabar setempat, New Light of Myanmar melaporkan adanya penggerebekan di sebuah rumah di Yangon terkait rencana pengeboman tersebut. Ada tiga pelaku yang ditangkap pada 13 November dan 16 November lalu.
Pelaku pertama yang berusia 34 tahun, tertangkap basah tengah membuat bom rakitan. "Tertangkap basah tengah membuat bom dengan bubuk mesiu dan bahan-bahan lainnya," tulis surat kabar tersebut.
Penyelidikan lebih lanjut dari penggerebekan tersebut membawa polisi pada penangkapan dua pelaku lainnya pada Sabtu (16/11). Tidak disebutkan identitas kedua pelaku, hanya disebut usia mereka 31 tahun dan 28 tahun.
New Light of Myanmar juga menyebutkan, salah satu pelaku pernah menjalani pelatihan di perbatasan Karen. Pelaku tersebut juga mendapat dua paket berisi bahan pembuat bom yang siap digunakan.
Disebutkan bahwa target para pelaku adalah tempat ibadah. Kepolisian setempat masih terus memburu beberapa pelaku lainnya terkait kasus ini.