Iklan

December 30, 2013, 09:34 WIB
Last Updated 2013-12-30T17:34:13Z
Boltim

Biaya Rujuk Tinggi, Puskesmas Kotabunan Disoal Keluarga Pasien

Jurnal Manado, Boltim – Dengan adanya fasilitas medis yang kurang memadai, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Rawat Inap Kotabunan akhirnya merujuk pasien bernama Abasa Modeong, warga Tutuyan, ke Rumah Sakit Datuk Binangkang Kotamobagu. Namun dalam proses rujukan tersebut, didapati biaya yang dikenakan untuk rujukan dianggap terlalu tinggi oleh keluarga pasien.

“Untuk biaya rujuk ke RS Datuk Binangkang Kotamobagu, pihak Puskesmas mengenakan biaya Rp250.000 serta meminta Solar sebanyak 30 liter untuk Ambulance,” tutur Ninang, salah satu keluarga pasien.

Dia juga mengatakan, jika hanya untuk pembiayaan Ambulance, hal tersebut masih dianggap biasa. Akan tetapi kata dia, untuk menempuh jarak Kotabunan – Kotamobagu tidak mungkin harus memakan Solar sebanyak itu.

“Jika memang hanya biaya Ambulance, kami masih bisa memaklumi akan permintaan dari Puskesmas Kotabunan tersebut. Akan tetapi ko’ masih minta ongkos Solar juga,” keluh Ninang.
Kepala Puskesmas Rawat Inap Kotabunan Suprapto Djoyohikrat, saat ditemui pada Senin (30/12), mengatakan dirinya mengakui akan adanya laporan dari warga Tutuyan terkait permintaan biaya rujuk tersebut.

Namun menurut dia, hal itu telah tertata dalam Peraturan Daerah (Perda) tahun 2012, tentang tata tertib penggunaan fasilitas Ambulance.
“Saya hanya menjalankan aturan sesuai Perda yang telah dikeluarkan Pemerintah Daerah (Pemda) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) tentang penggunaann Ambulance,” ujar Suprapto.
Dijelaskannya, pembiayaan yang mencapai Rp 250. 000 tersebut untuk pembiayaan sopir serta perawat pendamping saat pasien dirujuk. Sedangkan mengenai solar, dia menjelaskan, hal itu disebabkan karena mobil Ambulance memakan bahan bakar yang banyak saat menempuh jarak yang jauh.
“Itu sudah jelas tertata dalam Perda, jadi untuk sopir Rp 125.000, dan sisanya untu parawat pendamping dengan besaran yang sama. Sementara untuk Ambulance, saya memang meminta tolong kepada keluarga pasien sebab mobil sudak kurang layak dugunakan,” jelas Suprapto. (Billy)