Iklan

March 31, 2014, 03:20 WIB
Last Updated 2014-03-31T10:20:31Z
Manado

GSVL : Pererat Kebersamaan dan Harmonisasi Hidup

Walikota & Wawali hadiri Upacara Bhuta Yadnya
Jurnal,Manado- Walikota Manado, GSVL, Minggu (30/03) menghadiri acara Persembahan Tawur Kesanga atau Upacara Bhuta Yadnya dalam rangka menyambut dan memeriahkan Tahun Baru Saka 1936, bertempat di Lapangan Sparta Tikala Manado. Dalam sambutannya, Walikota mengemukakan bahwa Umat Hindu di Kota Manado telah menjadi bagian yg tidak terpisahkan dari perjalanan kehidupan kota ini. Bersama dengan segenap masyarakat, telah senantiasa mengupayakan yang terbaik bagi pembangunan, terutama pasca bencana 15 Januari silam. 

Walikota yang baru saja menerima penghargaan Manusia Bintang 2014 ini mengemukakan "Bagi saya dan saudara Wakil Walikota serta seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat Kota Manado patut berbangga karena untuk pertama kalinya Upacara Bhuta Yadnya atau Persembahan Tawur Kesanga dan Pawai Ogoh-ogoh dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1936 di gelar di Kota Manado". 

Walikota juga mengemukakan harapannya, melalui kegiatan perayaan ini dapat menghadirkan harmonisasi dan kekuatan baru bagi umat dalam mengisi dan memaknai hidup, sehingga dapat mempererat kebersamaan sebagai warga Manado. 


Masyarakat yang hadir memberikan aplaus kepada Walikota Manado yang juga Ketua Apeksi ketika menyebutkan bahwa umat Hindu yang berasal dari luar daerah seperti dari Bali dan telah lama tinggal menetap juga berbaur, tidak boleh lagi menyebut diri mereka sebagai orang Bali, tetapi orang Manado dari Bali.

Usai upacara, Walikota GSVL didampingi Wakil Walikota, Dr. Harley Mangindaan, Sekretaris Daerah Kota, Ir. M.H.F. Sendoh, Ketua BKSAUA Kota Manado, Pdt. Roy Lengkong, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan, Drs.Albert Wuysang, didampingi Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Sulut, I Dewa Ketut Anom, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kota Manado, Drs. Ida Bagus Ketut Alit, Pengurus Daerah KMHDI Sulut, Nyoman Puspita Sari dan Pembina Umat Hindu Sulut, I Nengah Kokog, S.Ag, M.Si, melepas Pawai Ogoh-ogoh yang diaktualisasikan melalui dua buah patung raksasa simbol kejahatan dan arak-arakan lainnya, mengelilingi lapangan Tikala secara tertib dan penuh penghayatan, di mana di penghujung acara kedua patung tersebut dibakar sebagai simbol penyucian. (luq)