Iklan

April 2, 2014, 06:34 WIB
Last Updated 2014-04-02T13:34:41Z
Pendidikan

Wawali Dr.AiM : “Pemerintah tanpa Memerintah”






Jurnal,Manado- Guna memenuhi keingintahuan mahasiswa tentang Konsep pembangunan di kota Manado,Reformasi birokrasi,dan juga Pemulihan pasca banjir,Wakil Walikota Manado Dr.Harley Mangindaan SE.MSM, memberikan mata kuliah umum di depan mahasiswa FISIP UNSRAT bertempat di aula FISIP Rabu (2/04).
Dalam pemaparannya yang bertopik “Pemerintah Tanpa Memerintah”, Wawali menerangkan bahwa Konsep pemerintah tanpa banyak memerintah dapat terjadi apabila masyarakat dan juga segala pemikiran dan pendapatnya diletakkan pada posisi yang lebih utama,dan Konsep HOLISTIK dapat dipertimbangkan .
“Dalam konsep saya, masyarakat dan pemerintah harus benar-benar berjalan tanpa kesenjangan. Tidak ada gap yang muncul. Contoh konsep pemerintah tanpa memerintah ini, saya ambil sesuai kasus pembangunan pariwisata, secara khusus pariwisata geotourism, di Sulawesi Utara” papar Wawali.

Wawali memaparkan tentang konsep pembangunan di kota Manado yakni konsep pembangunan berdasarkan Wilayah bukan parsial dan perlu penantaan yang jelas, juga fungsi kontrol. “Banyak sekali program-program yang diberikan oleh pemerintah kota Manado dibawah kepemimpinan Walikota G.S.V. Lumentut dan Wakil Walikota Harley Mangindaan yang sifatnya pro rakyat, seperti program UC(Universal Coverage), dana Santunan duka dan masih banyak lagi program-program yang diberikan untuk menunjang pembangunan dan kemajuan kota Manado”, terang Wawali di depan mahasiswa yang memadati aula Fisip Unsrat.

Tidak hanya itu, Penanggulangan bencana juga menjadi bahan pemaparan Wawali di mata kuliah umum ini. Untuk penanggulangan bencana, Pemerintah telah mendata para korban bencana berdasarkan nama dan alamat sehingga bisa didapatkan data yang riil, disamping itu pemerintah tengah melakukan upaya-upaya recovery dan juga dana pengganti untuk tempat sewa rumah atau kost sementara. Pemerintah menyediakan dana sebesar 500ribu yang diberikan bertahap selama 1 tahun bagi korban bencana yang rumahnya hanyut atau rusak berat dan tidak dapat ditinggali.

Wawali juga mengatakan Reformasi birokrasi juga dalam tubuh pemerintah kota Manado terus dilaksanakan, seperti menempatkan seseorang pada tempatnya sesuai dengan tugas pokok serta fungsinya.

Selain memberikan materi kuliah umum, Wawali juga berinteraksi dengan para mahasiswa. Banyak sekali mahasiswa yang ingin bertanya kepada Wawali yang pemaparan materinya dapat dilihat dari dua sudut pandang sebagai seorang akademisi dan juga pemerintah. Seperti pertanyaan yang diajukan oleh Jerry Korompis, salah satu Mahasiswa dari ilmu pemerintahan tentang bagaimana Wawali memperlakukan para bawahan yang ada di pemerintahan kota Manado jika tidak sesuai dan tidak mengerti tupoksinya. Hal itu dijawab Wawali dengan tegas, bahwa ketika bawahan tidak mengerti kinerja dan tupoksinya maka dia akan tersingkir dengan sendirinya,karena akan dinilai tidak mampu menjalankannya.
“Diantara saya dan bawahan tidak ada gap karna saya memperlakukan mereka sebagai rekan kerja”, demikian dikatakan Wawali.

Kuliah ini diakhiri dengan pemberian piagam secara simbolis kepada mahasiswa yang telah mengikuti kuliah umum tersebut.
Kuliah umum tersebut dihadiri juga oleh Dekan fisipol unsrat DRS.Piliep M .Regar MS,Wakil-wakil dekan,kepala dosen penanggungjawab mata kuliah birokrasi di Indonesia Drs.M Mantiri,Msi dan Deputi wakil dekan bidang kemahasiswaan (Deputi WD3), ketua dewan mahasiswa fisipol insrat Arthernus Tamaka (luq)