
Jurnal,Manado- Guna memenuhi keingintahuan mahasiswa
tentang Konsep pembangunan di kota Manado,Reformasi birokrasi,dan juga
Pemulihan pasca banjir,Wakil Walikota Manado Dr.Harley Mangindaan SE.MSM,
memberikan mata kuliah umum di depan mahasiswa FISIP UNSRAT bertempat di aula
FISIP Rabu (2/04).
Dalam pemaparannya yang bertopik
“Pemerintah Tanpa Memerintah”, Wawali menerangkan
bahwa Konsep pemerintah tanpa banyak memerintah dapat terjadi apabila
masyarakat dan juga segala pemikiran dan pendapatnya diletakkan pada posisi
yang lebih utama,dan Konsep HOLISTIK dapat dipertimbangkan .
“Dalam konsep saya, masyarakat dan
pemerintah harus benar-benar berjalan tanpa kesenjangan. Tidak ada gap yang
muncul. Contoh konsep pemerintah tanpa memerintah ini, saya ambil sesuai kasus
pembangunan pariwisata, secara khusus pariwisata geotourism, di Sulawesi Utara”
papar Wawali.
Wawali memaparkan tentang konsep
pembangunan di kota Manado yakni konsep pembangunan berdasarkan
Wilayah bukan parsial dan perlu penantaan yang jelas, juga fungsi kontrol. “Banyak
sekali program-program yang diberikan oleh pemerintah kota
Manado dibawah kepemimpinan Walikota G.S.V.
Lumentut dan Wakil Walikota Harley Mangindaan yang sifatnya pro rakyat, seperti
program UC(Universal Coverage), dana Santunan duka dan masih banyak lagi
program-program yang diberikan untuk menunjang pembangunan dan kemajuan kota Manado”,
terang Wawali di depan mahasiswa yang memadati aula Fisip Unsrat.
Tidak hanya itu, Penanggulangan bencana
juga menjadi bahan pemaparan Wawali di mata kuliah umum ini. Untuk
penanggulangan bencana, Pemerintah telah mendata para korban bencana
berdasarkan nama dan alamat sehingga bisa didapatkan data yang riil, disamping
itu pemerintah tengah melakukan upaya-upaya recovery dan juga dana pengganti
untuk tempat sewa rumah atau kost sementara. Pemerintah menyediakan dana
sebesar 500ribu yang diberikan bertahap selama 1 tahun bagi korban bencana yang
rumahnya hanyut atau rusak berat dan tidak dapat ditinggali.
Wawali juga mengatakan Reformasi birokrasi
juga dalam tubuh pemerintah kota Manado terus dilaksanakan,
seperti menempatkan seseorang pada tempatnya sesuai dengan tugas pokok serta
fungsinya.
Selain memberikan materi kuliah umum,
Wawali juga berinteraksi dengan para mahasiswa. Banyak sekali mahasiswa yang
ingin bertanya kepada Wawali yang pemaparan materinya dapat dilihat dari dua
sudut pandang sebagai seorang akademisi dan juga pemerintah. Seperti pertanyaan
yang diajukan oleh Jerry Korompis, salah satu Mahasiswa dari ilmu pemerintahan
tentang bagaimana Wawali memperlakukan para bawahan yang ada di pemerintahan kota Manado
jika tidak sesuai dan tidak mengerti tupoksinya. Hal itu dijawab Wawali dengan
tegas, bahwa ketika bawahan tidak mengerti kinerja dan tupoksinya maka dia akan
tersingkir dengan sendirinya,karena akan dinilai tidak mampu menjalankannya.
“Diantara saya dan bawahan tidak ada gap
karna saya memperlakukan mereka sebagai rekan kerja”, demikian dikatakan
Wawali.

Kuliah umum tersebut dihadiri juga oleh Dekan
fisipol unsrat DRS.Piliep M .Regar MS,Wakil-wakil dekan,kepala dosen
penanggungjawab mata kuliah birokrasi di Indonesia Drs.M Mantiri,Msi dan Deputi
wakil dekan bidang kemahasiswaan (Deputi WD3), ketua dewan mahasiswa fisipol
insrat Arthernus Tamaka (luq)