
Jurnal,Manado - Wakil Walikota Manado, Dr. Harley AB Mangindaan menghadiri Sarasehan Nasional tentang Kebangkitan Ekonomi Nasional melalui pertumbuhan ekonomi daerah yang kuat dan inklusif, pengendalian inflasi yang rendah, serta pelaksanaan reformasi struktural yang konkrit bertempat di Ruang Chandra Kantor Pusat Bank Indonesia, Thamrin Jakarta, Selasa (20/05).
Dalam agenda yang diikuti oleh para Gubernur, Bupati dan Walikota se-Indonesia tersebut hadir menjadi pembicara dalam dialog yang dipandu oleh Rosalina Silalahi adalah Menko Perekonomian RI Chairul Tandjung, Mendagri RI Gamawan Fauzi, Ketua DPD RI Imran Gusman serta Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. "Indonesia yang kuat bisa terjadi kalau pemerintah daerahnya kuat. Oleh karenanya di sinilah tugas dan tanggung jawab kita, bahwa bagaimana caranya untuk mendorong agar pemda menjadi kuat dan pembangunan daerahnya inklusif," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tandjung.
"Ini PR kita semua, gubernur, bupati dan walikota. Karena peningkatan demand sering kali tidak sesuai dengan supply yang ada. Ini juga diperparah dengan masalah logistik dan juga supply chance dimana pedagang dapat meningkatkan harga. Pedagang boleh mengambil untung, hari raya Lebaran atau Natal harga pasti naik tapi jangan keterlaluan. Ini yang menjadi pekerjaan rumah kita semua untuk mengendalikan situasi seperti ini,"tambah Tanjung.
Sementara itu Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan sejak tahun 2013 lalu inflasi Indonesia mencapai angka yang cukup tinggi. Untuk mengendalikan laju inflasi yang tinggi tersebut, perlu upaya bersama oleh seluruh pemangku kepentingan. "Memang di Indonesia setiap kita perlu melakukan penyesuaian harga dengan mengurangi subsidi BBM terjadi inflasi yang tinggi. Mari kita sama-sama membicarakan apa upaya mengendalikan inflasi yang rendah dan stabil karena inflasi menjadi momok yang selalu mencuri kesejahteraan rakyat Indonesia,"tegas Martowardojo.
Wawali sendiri menyampaikan bahwa dengan adanya 4 K seperti yang diungkapkan oleh Gubernur BI yaitu Ketersedian bahan Pokok, Keterjangkauan harga, Kelancaran Distribusi serta Komunikasi yang baik tentunya akan menciptakan instrument yang sinergis yang membuat warga tidak panik kala terjadinya inflasi.
“ Di Kota Manado sekarang ini memang masih terlihat adanya monopoli pasokan bahan-bahan pokok seperti beras dan cabe. Tentunya jika distribusi menuju Kota Manado terhambat akan terjadi kelangkaan yang membuat harga naik. Kita akan menkoordinasikan dengan Polda Sulut agar tidak ada hambatan-hambatan yang terjadi di jalan saat proses distribusi menuju Kota Manado. Tentunya sesuai dengan rambu-rambu yang berlaku”ujar Wawali sambil berharap ada kolaborasi antara Kota/Kabupaten di Sulawesi Utara dengan membentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah karena di Sulawesi Utara baru Kota Manado dan Kabupaten Minahasa yang memiliki TPID.
“Hadir bersama Wawali, Kepala BI Perwakilan Manado Luctor Tapiheru dan Assisten bidang Perekonomian dan Pembangun Setda Manado, Drs. Rum Dj. Usulu. Sebelum sarasehan, digelar welcome dinner dimana Wawali berkesempatan menyampaikan kondisi perekonomian serta inflasi Kota Manado kepada Menko Perekonomian RI Chairul Tanjung dan Gubernur BI Agus Martowardojo.” Gubernur BI sangat bangga karena perekonomian Kota Manado tetap terjaga walaupun sempat dihantam bencana banjir bandang pada medio januari lalu”terang Wawali.(luq)
Dalam agenda yang diikuti oleh para Gubernur, Bupati dan Walikota se-Indonesia tersebut hadir menjadi pembicara dalam dialog yang dipandu oleh Rosalina Silalahi adalah Menko Perekonomian RI Chairul Tandjung, Mendagri RI Gamawan Fauzi, Ketua DPD RI Imran Gusman serta Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. "Indonesia yang kuat bisa terjadi kalau pemerintah daerahnya kuat. Oleh karenanya di sinilah tugas dan tanggung jawab kita, bahwa bagaimana caranya untuk mendorong agar pemda menjadi kuat dan pembangunan daerahnya inklusif," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tandjung.
"Ini PR kita semua, gubernur, bupati dan walikota. Karena peningkatan demand sering kali tidak sesuai dengan supply yang ada. Ini juga diperparah dengan masalah logistik dan juga supply chance dimana pedagang dapat meningkatkan harga. Pedagang boleh mengambil untung, hari raya Lebaran atau Natal harga pasti naik tapi jangan keterlaluan. Ini yang menjadi pekerjaan rumah kita semua untuk mengendalikan situasi seperti ini,"tambah Tanjung.
Sementara itu Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan sejak tahun 2013 lalu inflasi Indonesia mencapai angka yang cukup tinggi. Untuk mengendalikan laju inflasi yang tinggi tersebut, perlu upaya bersama oleh seluruh pemangku kepentingan. "Memang di Indonesia setiap kita perlu melakukan penyesuaian harga dengan mengurangi subsidi BBM terjadi inflasi yang tinggi. Mari kita sama-sama membicarakan apa upaya mengendalikan inflasi yang rendah dan stabil karena inflasi menjadi momok yang selalu mencuri kesejahteraan rakyat Indonesia,"tegas Martowardojo.
Wawali sendiri menyampaikan bahwa dengan adanya 4 K seperti yang diungkapkan oleh Gubernur BI yaitu Ketersedian bahan Pokok, Keterjangkauan harga, Kelancaran Distribusi serta Komunikasi yang baik tentunya akan menciptakan instrument yang sinergis yang membuat warga tidak panik kala terjadinya inflasi.
“ Di Kota Manado sekarang ini memang masih terlihat adanya monopoli pasokan bahan-bahan pokok seperti beras dan cabe. Tentunya jika distribusi menuju Kota Manado terhambat akan terjadi kelangkaan yang membuat harga naik. Kita akan menkoordinasikan dengan Polda Sulut agar tidak ada hambatan-hambatan yang terjadi di jalan saat proses distribusi menuju Kota Manado. Tentunya sesuai dengan rambu-rambu yang berlaku”ujar Wawali sambil berharap ada kolaborasi antara Kota/Kabupaten di Sulawesi Utara dengan membentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah karena di Sulawesi Utara baru Kota Manado dan Kabupaten Minahasa yang memiliki TPID.
“Hadir bersama Wawali, Kepala BI Perwakilan Manado Luctor Tapiheru dan Assisten bidang Perekonomian dan Pembangun Setda Manado, Drs. Rum Dj. Usulu. Sebelum sarasehan, digelar welcome dinner dimana Wawali berkesempatan menyampaikan kondisi perekonomian serta inflasi Kota Manado kepada Menko Perekonomian RI Chairul Tanjung dan Gubernur BI Agus Martowardojo.” Gubernur BI sangat bangga karena perekonomian Kota Manado tetap terjaga walaupun sempat dihantam bencana banjir bandang pada medio januari lalu”terang Wawali.(luq)