Iklan

June 23, 2014, 07:09 WIB
Last Updated 2014-06-23T14:09:32Z
Manado

Wawali : Potensi Sulut belum Tergarap dengan Baik


Jurnal,Manado – Saat konfrensi 6TH ENVIRONMENTAL & SUSTAINABLE MANAGEMENT ACCOUNTING NETWORK (EMAN) ASIA PACIFIC INTERNATIONAL CONFERENCE yang dilaksanakan Hotel Sintesa Peninsula Manado (23/06), Wakil Walikota  Dr.Harley Mangindaan SE.MSM memaparkan tentang “Pengembangan Ekoturism di Sulawesi Utara Berdasarkan Perspektif Geotourism Yang Holistik”.
Menurutnya, Provinsi Sulawesi Utara mempunyai banyak potensi objek wisata dengan daya tarik yang kompetitif. Meski belum semua potensi yang ada di Sulut digarap dengan baik.
Kata Wawali bahwa persoalan ini nampak dari rendahnya lama tinggal wisatawan di Sulut yang rata-rata hanya sekitar 1-4 hari. Masih rendahnya kunjungan wisatawan di Sulawesi Utara dapat berarti bahwa masih banyak peluang yang belum digarap daerah ini. Apabila peluang ini tidak bisa diraih pada akhirnya akan menurunkan tingkat daya saing Propinsi Sulawesi Utara.
“Dalam hubungan dengan pariwisata, keberlanjutan mengacu pada wisata yang memperhatikan nilai ekonomi masa kini dan masa yang akan datang, dampak sosial dan lingkungan, pemenuhan kebutuhan pelancong, industri, lingkungan, dan komunitas lokal. Untuk memastikan keberlanjutan terjadi, beberapa praktek yang dilakukan harus mencakup dimensi ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya. saya akan mengemukakan pengembangan ekoturism di Sulawesi Utara berdasarkan pendekatan geoturism holistik. Kenapa geoturism? Ini karena geoturism dianggap sangat bersahabat dengan lingkungan, memberikan nilai tambah bagi komunitas lokal, bisnis yang baik, dan dikembangkan berdasarkan ide keberlanjutan dan sinergis,” Terang Wawali.
Lanjut Wawali, keberadaan sumber daya inti atau dalam hal ini keberadaan Taman Laut Bunaken tidak akan cukup untuk menghasilkan kunjungan wisatawan dan berkelanjutan, jika tanpa adanya infrastruktur pariwisata seperti akomodasi, transportasi, even/kegiatan khusus yang terorganisir, entertainment/hiburan dan shopping. Dengan demikian, memfasilitasi kunjungan wisatawan di daerah  dalam istilah lain atribut-atribut yang disebut ini mewakili "value added" dalam hal produk wisata secara keseluruhan. Secara garis besar, sumber daya inti dan faktor pendukung mempunyai hubungan kasualitas dan mendasari keunggulan kompetitif destinasi Bunaken.
“Sebagai kesimpulan, ekoturism di Sulawesi Utara dapat dipertahankan dalam bingkai pembangunan yang berkelanjutan melalui pendekatan geoturism yang holistik. Faktor pendukung harus diperhitungkan oleh Sulawesi Utara dalam upaya untuk melestarikan kekayaan yang diwariskanoleh Tuhan dan kekayaan yang dikreasi oleh manusia.” paparnya.
Wawali juga menambahkan Sustainable berarti juga harus ada sinergitas dari tiap-tiap daerah daerah dan perlu ada hubungan yang baik antar tiap daerah untuk memajukan pariwisatanya secara bersama-sama.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Prof.Dr.Ki Hoom Lee dari EMAN(Korea), Tarisai Masamvu,Sandra Rapaciolli dari CIMA(London),Amelis Tommy Mambu .Phd Rektor Unklab, dan Stephan Vachon Assistant Professor di Richard Ivey School of Business.(luq)