
Jurnal,Manado – Saat konfrensi 6TH ENVIRONMENTAL & SUSTAINABLE MANAGEMENT ACCOUNTING NETWORK (EMAN) ASIA PACIFIC INTERNATIONAL CONFERENCE yang dilaksanakan Hotel Sintesa Peninsula Manado (23/06), Wakil Walikota Dr.Harley Mangindaan SE.MSM memaparkan tentang “Pengembangan Ekoturism di Sulawesi Utara Berdasarkan Perspektif Geotourism Yang Holistik”.
Menurutnya, Provinsi Sulawesi Utara
mempunyai banyak potensi objek wisata dengan daya tarik yang kompetitif. Meski
belum semua potensi yang ada di Sulut digarap dengan baik.
Kata Wawali bahwa persoalan ini
nampak dari rendahnya lama tinggal wisatawan di Sulut yang rata-rata hanya
sekitar 1-4 hari. Masih rendahnya kunjungan wisatawan di Sulawesi Utara dapat
berarti bahwa masih banyak peluang yang belum digarap daerah ini. Apabila
peluang ini tidak bisa diraih pada akhirnya akan menurunkan tingkat daya saing
Propinsi Sulawesi Utara.
“Dalam hubungan dengan pariwisata,
keberlanjutan mengacu pada wisata yang memperhatikan nilai ekonomi masa kini
dan masa yang akan datang, dampak sosial dan lingkungan, pemenuhan kebutuhan
pelancong, industri, lingkungan, dan komunitas lokal. Untuk memastikan
keberlanjutan terjadi, beberapa praktek yang dilakukan harus mencakup dimensi
ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya. saya akan mengemukakan pengembangan
ekoturism di Sulawesi Utara berdasarkan pendekatan geoturism holistik. Kenapa
geoturism? Ini karena geoturism dianggap sangat bersahabat dengan lingkungan,
memberikan nilai tambah bagi komunitas lokal, bisnis yang baik, dan
dikembangkan berdasarkan ide keberlanjutan dan sinergis,” Terang Wawali.
Lanjut Wawali, keberadaan sumber
daya inti atau dalam hal ini keberadaan Taman Laut Bunaken tidak akan cukup
untuk menghasilkan kunjungan wisatawan dan berkelanjutan, jika tanpa adanya
infrastruktur pariwisata seperti akomodasi, transportasi, even/kegiatan khusus
yang terorganisir, entertainment/hiburan dan shopping. Dengan demikian,
memfasilitasi kunjungan wisatawan di daerah dalam istilah lain
atribut-atribut yang disebut ini mewakili "value added" dalam hal
produk wisata secara keseluruhan. Secara garis besar, sumber daya inti dan
faktor pendukung mempunyai hubungan kasualitas dan mendasari keunggulan
kompetitif destinasi Bunaken.
“Sebagai kesimpulan, ekoturism di
Sulawesi Utara dapat dipertahankan dalam bingkai pembangunan yang berkelanjutan
melalui pendekatan geoturism yang holistik. Faktor pendukung harus
diperhitungkan oleh Sulawesi Utara dalam upaya untuk melestarikan kekayaan yang
diwariskanoleh Tuhan dan kekayaan yang dikreasi oleh manusia.” paparnya.
Wawali juga menambahkan Sustainable
berarti juga harus ada sinergitas dari tiap-tiap daerah daerah dan perlu ada
hubungan yang baik antar tiap daerah untuk memajukan pariwisatanya secara
bersama-sama.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh
Prof.Dr.Ki Hoom Lee dari EMAN(Korea), Tarisai Masamvu,Sandra Rapaciolli dari
CIMA(London),Amelis Tommy Mambu .Phd Rektor Unklab, dan Stephan Vachon
Assistant Professor di Richard Ivey School of Business.(luq)