
Jurnal,Manado – Mengurai kembali pekerjaan jembatan dengan
obral janji para petinggi Sungguh ironis ketika dengan
master plan pembangun
jembatan layang dengan nama jembatan soekarno merupakan jembatan satu-satunya
yang termegah di Sulut dengan menelan biaya ratusan miliaran seperti
gambaran kusam yang merusak mata. Jembatan
penghubung antara pelabuhan manado dan sindulang 1 yang notabane untuk
mengatasi macet malah hanya menjadi penghalang jalan dan sumber polusi udara
sejak 2008.
Tak pelak para pengguna jalan terus mengeluarkan sindiran dan
keluhan terkait pembangunan yang tak kunjung usai.
Bahkan Pernyataan Menteri Pekerjaan Umum yang berkunjung ke Manado pada Mei
2012 pun sungguh mengejutkan. "Dianggarkan tahun depan ya, sekitar bulan
September," ujarnya.
Obral janji juga datang dari Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Sulut, J E Kenap.
Obral janji juga datang dari Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Sulut, J E Kenap.
“Ya selambat-lambatnya bulan Juli 2014
pekerjaan jembatan soekarno sudah rampung,” ujar Kenap. Usai hearing bersama
Komisi III DPRD Sulut, Selasa (30/07/2013).
Pada waktu itu pekerjaan terhenti
dengan alasan yang disampaikan Kenap karena lebaran. Setelah lebaran pihak
Hutama Karya akan segera melanjutkan pekerjaan pembuatan jembatan.
“Pekerjanya kebanyakan dari jawa jadi
pulkamlah mereka karena lebaran. Usai lebaran mereka akan melanjutkan kembali
pekerjaannya,” jelas Kenap.
Semua kebutuhan untuk jembatan termasuk
alat yang diperlukan untuk pancangan telah tersedia, jadi tidak perlu resah
lagi yang pasti pertengahan tahun depan jembatan sudah bisa dipergunakan, pungkas
Kenap waktu itu.
Janji – janji manis kembali dilontarkan
oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko
Kirmanto saat berada di Kota Manado dalam rangka peletakan batu
pertama (ground breaking) pembangunan tol Manado-Minut-Bitung
Minggu,(12/10/2014).
“Kami pastikan pekerjaan jembatan soekarno
yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya akan selesai tahun depan (2015).”
Kembali lagi warga harus menerima kenyataan
bahwa mereka kembali dijanjikan dalam penyelesaian pekerjaan jembatan.
Ryan Sechan salah satu pengguna jalan saat
diwawancarai jurnalmanado.com mengatakan jika mereka telah bosan mendengar
janji dari para petinggi.
“Kami bosan dengan janji pejabat – pejabat itu,
buktinya sudah berapa kali katakan akan rampung tapi faktanya, seperti ini,”
ungkap Ryan, Senin (13/10/2014).
Senada juga yang dikatakan oleh sopir angkot
jenis mikrolet, Yani bahwa mereka sudah sekian tahun harus tekena polusi,
dampak dari pekerjaan jembatan. Para penumpang juga sering mengeluh sebab
disekitar jalan tersebut sangat berdebu, namun karena sudah sering sehingga
mereka jadi terbiasa.
“Mau bilang apa lagi, kita rakyat kecil hanya
mampu mengeluh, tapi itu syukur jika di dengar oleh pemimpin kita,”
Setelah dijanjikan oleh Kementerian, akankan
jembatan tersebut akan benar – benar selesai atau hanya lips service lagi untuk
Kota Manado?(man)