Iklan

October 19, 2014, 05:40 WIB
Last Updated 2014-10-19T12:40:34Z
Utama

Sulut Bersih Dari ISIS

Jurnal,Manado - Dikatakan Brigadir Jenderal Drs. H. Herwan Chaidir, Direktur Perlindungan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT)

bahwa tidak ada satu negara yang mampu mengalahkan kelompok radikalisme dan teroris. Menurutnya, Radiklisame dan teroris lahir dari ketidak puasan kepada pimpinan


sehingga ingin merubah dengan cepat sebuah sistim yang dibentuk oleh pemerintah.


"Mereka menggunakan cara - cara kekerasan dan keji," terang Chaidir, saat membawakan materi terkait kegiatan Pelatihan Jurnalisme Damai, Sabtu (18/10), di Swiss Bell Hotel.


Ia mengakui bahwa di Indonesia sendiri kelompok teroris seperti ISIS sudah ada namun sayangnya belum ada undang - undang yang mengatur untuk melakukan penangkapan kepada teroris jika mereka tidak melakukan tindakan yang merugikan.


"Kami ditanya kenapa tidak di tangkap jawabnya mereka hanya kumpul - kumpul pak.
seharusnya ada hukum yang mengatur untuk pencegahan sehinggga sebelum mereka mewabah sudah ada tindakan lebih dulu dari aparat," jelas Calon Kapolda Gorontalo ini. Sembari mengatakan jika Sulut belum masuk sebagai target.


Chaidir juga menambahkan bahwa Teroris mengambil keuntungan dengan memanfaatkan Teknologi Modern untuk memantapkan jaringan internasionalnya, bahkan penyebaran aksi teroris semakin sporadis dan sulit di deteksi.


"Penyelesaiannya perlu strategi kreatif melalui upaya persuasif yang cepat dan berkelanjutan serta simultan dengan represif," pungkasnya.


Ia juga berharap kerjasama dengan seluruh Media yang ada dalam bentuk pemberitaan agar berimbang dan mampu menciptakan opini kepada masyarakat agar setiap persoalan mendapatkan solusi. Bahkan Media mampu menjembatani dari segi pemberitaan apabila terjadi konflik.

Sementara itu Kapolresta Manado Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Sunarto menjelaskan bahwa Manado merupakan salah satu pintu gerbang akses dengan Philipina.


"Biasanya teroris masuk ke daerah - daerah yang dijadikan target, salah satunya lewat laut. Manado salah satu pintu gerbang Negara tetangga, dekat sekali, tapi hingga kini manado masih aman," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa pernah masuk laporan bahwa ada sekelompok orang yang datangi beberapa Mesjid di Manado salah satunya pulau bunaken. Diinformasikan mereka menggunakan jubah dan bercadar adalah pasukan jihad.

"Berdasarkan laporan itu kami segera melakukan pengecekan di beberapa tempat termasuk bunaken, kami kumpulkan dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hasilnya, memang mereka menggunakan jilbab bahkan ada yang bercadar, tapi tidak seorang pun terlibat teroris atau anggota jihad. Mereka datang ditugaskan sebagai santri untuk berdakwah,"terang Kapolres.

"Hingga kini manado masih aman. Namun kami tetap waspada dan meminta kepada warga manado agar bekerja sama memberikan informasi apabila mengetahui ada perkumpulan atau kelompok yang mencurigakan, lanjutnya.
Sembari mengingatkan juga kepada Media agar dalam pemuatan berita jangan sampai membuat warga ketakutan.(luq)