Iklan

November 5, 2014, 02:56 WIB
Last Updated 2014-11-05T11:08:03Z
Utama

Lombogia : 165 Miliar Untuk Pekerjaan Tanggul Sungai di Sario dan Tikala

Jurnal,Manado – Komisi III DPRD Sulut bidang Pembangunan, Rabu (05/11/14), mengadakan hearing bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi dan Balai Sumber Daya Alam (SDA) bertempat di ruang rapat satu DPRD Sulut. 

Rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi Andre Angow membicarakan tentang kondisi pekerjaan jalan provinsi, waduk serta aliran sungai yang ada di Sulut.

Berkaca dari kejadian banjir bandang pada medio Januari 2014, anggota DPRD Sulut, Felly Runtuwene mempertanyakan soal pekerjaan enam aliran sungai hingga saat ini belum ada kejelasan.

“Kami sanksi jika tidak akan terjadi lagi banjir seperti bulan kemarin. Untuk itu perlu ada penanganan serius.”

Hal senada dikatakan Amir Liputo bahwa Dinas terkait harus lebih memperhatikan jalan dan sungai di daerah rawan banjir. Salah satu contoh di daerah Tuminting.

“Jalan dari pertigaan pasar tuminting menuju tongkaina belum juga dibuat, sehingga warga merasa seperti di anak tirikan.”

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas PU Propinsi, JE Kenap  mengatakan bahwa jalan arah Tongkaina Wori sudah di aspal.

Sementara Kepala SDA Sulut, Bob Lombogia mengatakan, untuk penanganan sungai sudah sementara dilaksanakan. Terkait dengan daerah aliran sungai seperti sungai di Sario, Tikala dan Tuminting itu telah dianggarakan dan akan dikerjakan pada tahun 2015.

"Anggarannya sudah ada dan untuk daerah aliran sungai tondano smeentara dilaksanakan. Untuk aliran sungai di Sario, Tikala dan Tuminting itu akan dikerjakan tahun 2015 nanti dengan anggaran sebesar 156 miliar," terang Bob

Lanjut kata Lombogia, saat ini telah kita desain rencana pembangunan tanggul banjir di sungai Tondano, dengan mengambil ilustrasi dari tanggul banjir dari Jembatan Kombos sampai pelabuhan Manado. 

“Detail desain sudah diselesaikan pihak konsultan, Oktober tahun ini sudah masuk pra kualifikasi pengadaan,” kata Lombogia. 
Ia juga menjelaskan bahwa sampai saat ini proyek sebesar Rp 300 miliar ini baru teralokasi sebanyak Rp 50 miliar lebih.
 

“Sampai saat ini kita masih terus berusaha, mudah-mudahan kebutuhan dana ini bisa tercapai,” tukasnya. Terkait dengan pengerjaan proyek nanti, menurut Lombogia tak semudah yang direncanakan. Pasalnya pembebasan lahan bakal menjadi penghambat pengerjaannya nanti. 

“Pembebasan lahan untuk proyek ini sudah harus disiapkan terlebih dahulu. Ini akan membuka jalan untuk pengerjaan nanti,” kata Lombogia. Untuk itu, harus ada penetapan status tanah dari pak gubernur lewat Walikota Manado, agar memudahkan kontraktor untuk bisa masuk ke lokasi. 

“Sampai saat ini sudah ada sebagian wilayah yang dibebaskan, mudah-mudahan ini dapat segera ditindaklanjuti secepatnya,” tandasnya.(man)