
Jurnal,Manado - Salah satu kunci
utama dalam upaya pengembangan industri perikanan di kota bitung adalah
ketersediaan bahan baku.
Hal itu ditegaskan Asisten Ekonomi Pembangunan Drs
Sanny Parengkuan MAP saat membuka fokus group discussion dengan topik
harmonisasi KEK Bitung; peluang, tantangan dan rekomendasi serta masukan bagi
implementasi KEK.
Kegiatan yang digelar di Aula mapaluse kantor gubernur, Rabu
(3/12/2014). ikut dihadiri Kepala balai besar penelitian dan pengembangan
pengolahan produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan serta Kadis Kelautan
dan Perikanan Sulut Ir. Ronlald Sorongan MSI.
Parengkuan mengakui ketersediaan bahan baku industri perikanan kota bitung perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak. Sebab utilitas industri pegolahan ikan di daerah itu masih sangat rendah yaitu sekitar 50 %. Angka yang rendah ini mengindikasikan bahwa, sulitnya unit pengolahan ikan (UPI) mendapatkan bahan baku.
Hal lain yang tak kalah penting juga adalah kesiapan
SDM yang mempunyai keahlian dan kompetensi dalam industri pengolahan ikan,
termasuk masalah pengawasan yang baik dari pemerintah terhadap perijinan tenaga
kerja asing perlu lebih diperketat. Hal ini penting agar tenaga lokal yang
profesional tidak merasa tersisi, jelas Parengkuan.
Sementara terkait dengan hadirnya KEK di Kota Bitung Parengkuan mengingatkan, setidaknya akan mempengaruhi UPI yang beroperasi di luar area KEK, dari data yang ada, terdapat 41 UPI yang beropresi di wilayah perairan ZEE.(***)