
Jurnal,Manado- Diskusi Forum Lalu Lintas Kota Manado yang digelar tadi sore di Tamann Kesatuan Bangsa (TKB), Kamis (5/12/2014) menghasilkan beberapa rencana terkait rekayasa arus lalu lintas dalam rangka menghadapi Natal 25 Desember 2014.
Dibuka oleh Wakil Walikota Manado, Harley Mangindaan, dan dihadiri pula oleh Dirut PD Pasar, Jimmy Kowaas, Kadis Perhubungan,Vicky Koagow, Kasat Lantas Polresta Manado AKP Djafar Aidit, dan Ketua APKLI, Fice Songgigilan, membahas kelanjutan rencana pengaturan wilayah sekitar Taman Kesatuan Bangsa (TKB) dari aktivitas kendaraan bermotor, karena akan ditempati oleh pedagang kaki lima jelang Natal dan Tahun.
Dari rapat bersama antara Forum Lalu Lintas Kota Manado, Kasat Lantas Polresta Manado AKP Djafar Aidit menyampaikan bahwa Satlantas Polresta Manado mengusulkan agar jalur kendaraan tetap dibuka.
"Jalur tetap dibuka saja, tapi dengan catatan hanya satu jalur saja, dan beberapa larangan untuk parkir di area depan Jumbo juga larangan parkir dobel di beberapa titik,” ungkap Kasat Lantas Djafar.
Selain itu Kasat Lantas menambahkan bahwa para Pedagang Kaki Lima (PKL) di TKB benar-benar akan dipetakan. "Tidak ada lagi yang jual barang di atas 'oto'. Jika parkiran bagus, maka tidak akan terjadi perlambatan dan tidak akan berpotensi kemacetan. Kami sudah memikirkan para PKL, Sopir, Pembeli dan semua pengguna jalan di TKB," tambah Kasat Lantas djafar.
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Vicky Koagow. “Di beberapa bagian jalan, tetap dibuka tapi satu jalur, seperti dari arah Safuko ke BNI itu bisa dibuka satu jalur langsung belok ke kanan, kemudian yang masuk dari arah Golden lama, tidak bisa belok ke kanan tapi langsung ke arah kiri menuju ke arah pasar tua. Dan ini sesuai dengan petunjuk Walikota untuk tetap harus ada jalur kendaraan,” terangnya.
Salah satu anggota Forum Lalin Manado,Taufik Tumbelaka mengatakan, pemberlakuan kebijakan tersebut jika disetujui dan ditetapkan Walikota, harus memiliki standar operasional. “Ini untuk mengurangi berbagai kendala yang akan datang,” ujarnya.
Demikian pula yang disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Angkot Manado Gazali Jamaan yang juga hadir dalam diskusi sore ini. “Sebenarnya masalah seperti ini harus dibahas bukan hanya untuk jangka pendek saja dan di saat tertentu saja. Sebaiknya harus dicarikan solusi bagi PKL, seperti adanya tempat yang layak untuk mereka,” terangnya.
Menanggapi semua masukan ini, Wakil Walikota Manado yang juga adalah Ketua Forum Lalin Manado Harley Mangindaan memberikan apresiasinya terhadap semua yang telah bersama-sama serta menyampaikan bahwa semua hasil diskusi ini akan disampaikan kepada Walikota Manado GS Vicky Lumentut dan akan dijalankan setelah Walikota menyetujui dan mengeluarkan Surat Keputusan (SK).
"Saya selaku ketua Forum dan mewakili Pemerintah Kota Manado hanya memfasilitasi diskusi ini agar solusi kemacetan di wilayah TKB bisa diperoleh dan tak ada satu pun pihak nantinya yang merasa dirugikan, semuanya akan disampaikan kepada Pak Walikota dan menunggu keputusan beliau” jelasnya.
Diakhir diskusi, Wawali kembali menghimbau warga, agar bisa menjadi warga kota yang baik. Wawali mengingatkan tentang kejadian-kejadian yang belakangan dilaporkan tentang pemecahan kaca mobil dan barang didalamnya diambil. "Tolong jangan membuat kacau kota sendiri, dan saya minta semua untuk saling mengingatkan. Jika perlu para tukang parkir di 'coaching' juga tentang bagaimana mereka bisa betul-betul menjaga dan bertanggungjawab dengan kendaraan yang dititipkan," tegas Wawali. (luq)