Jurnal,Manado- Menyusul banyaknya korban demam berdarah (DBD) yang telah terjadi di Kota Manado, membuat permintaan fogging dari warga membludak.
RAPI sebagai Tim Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Rescue Peduli, langsung bergerak cepat menanggapi permintaan warga tersebut dan langsung turun melakukan fogging di kawasan yang telah terdapat korban DBD.
"Setelah menerima permintaan dari warga jemaat Sentrum kemarin (13/02), Pak Ketua RAPI (Harley Mangindaan) langsung memerintahkan kami datang disini karena dikawasan Sentrum ini sudah ada yang meninggal karena DBD dan salah satu anak Pendeta sekarang sedang dirawat di RS karena terserang DBD" tegas Noldy Rompas, Koordinator Fogging RAPI Manado.
"Terima Kasih atas kesigapan RAPI dibawah pimpinan Bapak Harley Mangindaan yang langsung datang menanggapi permintaan kami karena kawasan ini sudah positif adanya jentik aedes aegypti. Respon yang cepat ini menjadi perhatian besar bagi kami."ujar Ketua BPMJ GMIM Sentrum Manado, Pdt. Octafrits Runtunuwu, STh.
Disisi lain, beberapa warga diseputaran Gereja Sentrum menyesalkan lambatnya antisipasi Dinkes Manado yang lamban menanggapi keluhan dan permintaan warga.
"Sebelumnya, minggu lalu kami sudah menghubungi Dinkes Manado namun birokrasinya terlalu berbelit-belit. Padahal disini sudah banyak yang menjadi korban namun tidak ditanggapi. RAPI dihubungi kemarin (13/02), hari ini sudah ada dilokasi. Ini merupakan bukti nyata kepeduliaan akan sesama tanpa embel apa-apa" tegas Maxy Bambuta, tokoh masyarakat Lawangirung Lingk. II.
RAPI sendiri langsung melakukan pengasapan di seputaran Gereja, selokan, Kantor Jemaat, Pastori hingga ke dalam Gedung Gereja Sentrum Manado.(am3l)
RAPI sebagai Tim Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Rescue Peduli, langsung bergerak cepat menanggapi permintaan warga tersebut dan langsung turun melakukan fogging di kawasan yang telah terdapat korban DBD.
"Setelah menerima permintaan dari warga jemaat Sentrum kemarin (13/02), Pak Ketua RAPI (Harley Mangindaan) langsung memerintahkan kami datang disini karena dikawasan Sentrum ini sudah ada yang meninggal karena DBD dan salah satu anak Pendeta sekarang sedang dirawat di RS karena terserang DBD" tegas Noldy Rompas, Koordinator Fogging RAPI Manado.
"Terima Kasih atas kesigapan RAPI dibawah pimpinan Bapak Harley Mangindaan yang langsung datang menanggapi permintaan kami karena kawasan ini sudah positif adanya jentik aedes aegypti. Respon yang cepat ini menjadi perhatian besar bagi kami."ujar Ketua BPMJ GMIM Sentrum Manado, Pdt. Octafrits Runtunuwu, STh.
Disisi lain, beberapa warga diseputaran Gereja Sentrum menyesalkan lambatnya antisipasi Dinkes Manado yang lamban menanggapi keluhan dan permintaan warga.
"Sebelumnya, minggu lalu kami sudah menghubungi Dinkes Manado namun birokrasinya terlalu berbelit-belit. Padahal disini sudah banyak yang menjadi korban namun tidak ditanggapi. RAPI dihubungi kemarin (13/02), hari ini sudah ada dilokasi. Ini merupakan bukti nyata kepeduliaan akan sesama tanpa embel apa-apa" tegas Maxy Bambuta, tokoh masyarakat Lawangirung Lingk. II.
RAPI sendiri langsung melakukan pengasapan di seputaran Gereja, selokan, Kantor Jemaat, Pastori hingga ke dalam Gedung Gereja Sentrum Manado.(am3l)