Iklan

March 29, 2015, 09:54 WIB
Last Updated 2015-03-29T16:54:30Z
HukrimUtama

Oknum Polisi Terlibat Curanmor. TKP rata - rata di Manado


Pelaku curanmor yang ditangkap bersama babuk februari.

Jurnal,Manado – Memasuki bulan April, pihak Polda Sulut telah berhasil mengamankan 26 barang bukti motor hasil curian. 

22 unit di antaranya telah memasuki tahap satu dan dua, sementara empat lainnya masih sementara penyidikan. 

"Para tersangka sedang kita proses, ada yang sudah tahap satu dan dua, ada pula yang masih dalam penyidikan," terang Kabag Bin Ops Direktorat Kriminal Umum Polda Sulut, AKBP Joudy Kalalo, akhir pekan lalu. 

Kata Kalalo, dari 12 orang tersangka, satu diantaranya adalah oknum oknum polisi yang bertugas di Sektor Tompaso Baru, Minahasa Selatan. Selain mengamankan motor, dalam kasus curanmor itu juga diamankan sebuah samurai dan pisau badik.
"Kami juga mengamankan babuk lainnya berupa sajam, yang diduga dipakai para pelaku saat beraksi," tuturnya. 

Untuk kasus pencurian keras (curas) yang termasuk di dalamnya terdapat jambret dan begal, Polda Sulut berhasil menangkap tiga orang pelaku beserta barang bukti. 

"Kami berhasil mengamankan barang bukti satu unit motor Suzuki FU, satu buah panah wayer dan busur. Kasus ini sendiri masih dalam tahap penyidikan," jelas AKBP Kalalo. 

Sementara terkait kasus pencurian dengan pemberatan (curat) Polda Sulut telah berhasil menangkap satu orang pelaku, beserta barang bukti hasil kejahatan. Kasus ini sendiri masih dalam tahap penyidikan. "Dari tangan tersangka curat, kami berhasil mengamankan satu unir mobil Avanza, satu unit motor Kawasaki Ninja, surat bukti pegadaian emas dari hasil curian dan satu buah kalung emas," terangnya. 

Dari berbagai kasus yang berhasil diungkap, tempat kejadian perkaranya rata - rata di wilayah Kota Manado dengan angka kejahatan yang tinggi. Sementara daerah lain, ada Kabupaten Minut dengan jenis kasus curat. 

"Banyak kejadian yang terjadi memang di wilayah Kota Manado. Kita tentu akan terus berusaha mengungkap berbagai kasus yang terjadi. Beberapa di antaranya terus kami kembangkan untuk mengusut tuntas para pelakunya," pungkas AKBP Kalalo.(jema)