
Jurnal,Manado - yang dilakukan Pemerintah Kota di TPA
Sumompo saat ini adalah control lenvil bukan open damping, sehingga tidak bau
atau berlalat.
Namun kalau model pembuangan sampah seperti saat ini suatu
ketika tidak semakin kesulitan membuang sampah sampah.
Demikian kutipan kalimat
yang diungkapkan Walikota GS Vicky Lumentut kepada wartawan di lokasi TPA
Sumompo, Selasa (17/03/2015) kemarin.
“Sistem yang kita gunakan saat ini adalah control lenvil bukan open
damping. Kalau open damping
hanya dibuang begitu saja, namun control lenvil
ditimbun dengan tanah sehingga tidak bau dan tidak kelihatan lalat.
Karena
kalau open damping merusak lingkungan,” ujar GSVL sapaan akrab Walikota Manado.
Meski sistem control lenvil ini semakin baik namun kendala
kedepan itu lokasi semakin sempit.
Untuk itu, GSVL menginstruksikan kepada
Dinas Kebersihan dan Pertamanan, mengajak masyarakat lakukan pemilahan sampah,
guna
meminimalisir volume sampah yang terus mengunung di lokasi TPA Sumompo.
“Kalau model pembuangan sampah masih seperti sekarang, semuanya dibawah
ke TPA satu saat Manado tidak ada lagi tempat pembuangan sampah,”kata Lumentut
didampingi Kadis Kebersihan dan Pertamanan Julises Oehlers SH dan Kepala
Bappeda Peter KB Assa ST MSc PhD.
Dari hasil kunjungan tersebut, Walikota menuturkan akan
ada lahan yang akan dibeli lagi untuk menjadi tempat pembuangan menjadi bukit
yang baru nanti. “Memang kedepan kita lagi berusaha melakukan perluasan, karena
lokasi yang ada sekarang masih boleh naik satu dua meter lagi naik,”ungkap Dari
hasil kunjungan tersebut,”ungkap GSVL kepada sejumlah wartawan.(***)
Walikota : Ditempat Lain Karena Bau Lalarnya Banyak. Disini Tidak Lagi
TEMPAT Pembuangan Sampah (TPA) Sumompo sudah
sangat layak memenuhi semua kriteria penilaian Adipura.
Demikian ungkapan
Walikota GS Vicky Lumentut ketika dikonfirmasi oleh sejumlah wartawan di lokasi
TPA Sumompo, Selasa (17/03/2015).
“Persyaratan
Adipura saya rasa TPA Sumompo telah memenuhi kriteria. Paling tidak kita makan
disini tidak kejar-kejaran dengan lalat. Kalau ditempat lain karena sampahnya
bau jadi lalatnya banyak,”ungkap Walikota GSVL.
Lanjut dikatakan Walikota, gas metan yang dihasilkan dari sampah
telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar TPA Sumompo. “Jadi rumah –rumah
disekitar sini telah dibuatkan instalasi mengunakan gas yang dihasilkan oleh
sampah. Dan ini mendukung untuk penilaian Adipura,”tutur Lumentut.
Walikota langsung menikmati suasana
TPA Sumompo dengan goreng pisang sendiri. Dimana proses gas pembakaran untuk menggoreng
pisang dihasilkan dari gas metan dari sampah.
Usai menikmati pisang goreng
serta buah di kawasan TPA Sumompo, GSVL kemudian meninjau tempat kendaraan
dicuci dan memantau kondisi TPA serta rencana perluasannya.
Diketahui juga salah satu yang menjadi kendala Kota Manado belum
mendapatkan Adipura Kencana lalu karena tidak adanya jembatan timbang dan
tempat cuci kendaraan. Dan kini keduanya telah dipenuhi oleh Dinas Kebersihan
dan Pertamanan.(***)