Anis Baswedan |
Jurnal,Manado - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies
Baswedan mengaku jika persiapan ujian nasional telah siap.
"Persiapan ujian nasional Alhamdulillah
sudah 100 persen. Kalau bicara kesiapan sudah siap semuanya. Kemudian semua
bahan-bahan ujian sudah ada di gudang dan siap untuk didistribusikan,
tergantung provinsinya," kata Anies di Hotel Hyatt, Jakarta Pusat, Rabu (8/04/2015).
Menurutnya, pendistribusian soal dilakukan dalam waktu dekat. Pengiriman diprioritaskan untuk beberapa kawasan memiliki lokasi ujian berjauhan. Setelah itu baru daerah terdekat dengan Jakarta paling akhir dilakukan.
"Kalau provinsinya berjauhan satu sama lain itu sudah selesai dikerjakan. Tetapi provinsi seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah yang aksesnya mudah itu pengiriman dokumen dari gudang ke sekolah baru dikerjakan H-1 atau H-2," terangnya.
Anies menegaskan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga telah menyiapkan soal untuk siswa disabilitas. Bahkan, pihaknya telah menyediakan soal untuk mereka lebih dulu.
Lanjut dia, untuk soal ujian nasional tahun ini akan menggunakan sistem berbasis komputer, namun tidak terkoneksi dengan internet. Sebab dengan sistem ini, pengerjaan soal dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan dengan kertas.
"Secara umum masa penyelesaian ujiannya lebih cepat, 30 menit dibandingkan yang menggunakan kertas. Dan integritas akurasi lebih tepat," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, sistem ujian nasional yang baru diterapkan kali ini telah menyiapkan beberapa strategi. Bahkan, lembar soal dan jawaban cadangan telah ada. Karena harapannya sistem ini dapat berkelanjutan ke depannya.
"Kalaupun ada masalah satu soal, baru dikerjakan 30 lalu listrik mati, maka yang 30 sudah dikerjakan akan disimpan. Maka kalau sudah nyala lagi, langsung kerjakan nomor 31 dan waktunya yang tersisa juga masih ada. Hal-hal yang basic seperti itu sudah diantisipasi. Dan kami memiliki back up soal berbasis kertas jika sampai ada masalah. Sebagai uji coba kami siapkan plan a, b dan c," tutup Anies.(mdk)
Menurutnya, pendistribusian soal dilakukan dalam waktu dekat. Pengiriman diprioritaskan untuk beberapa kawasan memiliki lokasi ujian berjauhan. Setelah itu baru daerah terdekat dengan Jakarta paling akhir dilakukan.
"Kalau provinsinya berjauhan satu sama lain itu sudah selesai dikerjakan. Tetapi provinsi seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah yang aksesnya mudah itu pengiriman dokumen dari gudang ke sekolah baru dikerjakan H-1 atau H-2," terangnya.
Anies menegaskan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga telah menyiapkan soal untuk siswa disabilitas. Bahkan, pihaknya telah menyediakan soal untuk mereka lebih dulu.
Lanjut dia, untuk soal ujian nasional tahun ini akan menggunakan sistem berbasis komputer, namun tidak terkoneksi dengan internet. Sebab dengan sistem ini, pengerjaan soal dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan dengan kertas.
"Secara umum masa penyelesaian ujiannya lebih cepat, 30 menit dibandingkan yang menggunakan kertas. Dan integritas akurasi lebih tepat," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, sistem ujian nasional yang baru diterapkan kali ini telah menyiapkan beberapa strategi. Bahkan, lembar soal dan jawaban cadangan telah ada. Karena harapannya sistem ini dapat berkelanjutan ke depannya.
"Kalaupun ada masalah satu soal, baru dikerjakan 30 lalu listrik mati, maka yang 30 sudah dikerjakan akan disimpan. Maka kalau sudah nyala lagi, langsung kerjakan nomor 31 dan waktunya yang tersisa juga masih ada. Hal-hal yang basic seperti itu sudah diantisipasi. Dan kami memiliki back up soal berbasis kertas jika sampai ada masalah. Sebagai uji coba kami siapkan plan a, b dan c," tutup Anies.(mdk)