
Jurnal,Jakarta - Adanya intervensi dari pemerintah adalah alasan FIFA menjatuhkan hukuman kepada sepakbola Indonesia. Apa rencana kongkret pemerintah terkait nasib pemain?
Menurut Koordinator Pokja Komunikasi Tim Transisi, Cheppy Wartono, yang menjamin pemain tetap bekerja adalah kompetisi berjalan. Dan Tim Transisi, kata dia, menjamin bahwa pihaknya akan menggelar kompetisi.
"Kami sangat memahami jika pemain pasti akan merasa kecewa. Tapi kami minta teman-teman pemain juga tenang, karena kami akan segera menggelar kompetisi. Karena buat pemain yang penting adalah bermain, karena dari situ penghasilan mereka," ujar Cheppy saat dihubungi detiksport, Sabtu (30/5/2015) malam.
"Kami akan memberikan yang terbaik buat pemain, jauh lebih baik dari yang diberikan oleh PSSI. Artinya kehidupan mereka lebih baik, tidak ada pemain yang terlantar, atau pemain yang diabaikan klub, dan klubnya sehat. Jadi tidak sekadar klub main dengan tim luar negeri, kemudian klubnya tidak bisa bayar pemain. Ini 'kan repot," sambungnya.
Hanya saja, hingga kini belum jelas kapan kompetisi yang dimaksud Tim Transisi akan direalisasikan. Sampai saat ini pun klub-klub belum tertarik untuk mengikuti kompetisi yang bukan dikelola PSSI.
"Tim Transisi akan berkomunikasi dengan klub_klub. Kami akan mengundang mereka. Tapi kan ada suara sumbang kalau klub-klub ISL ini tidak ingin berada dibawah Tim Transisi. Tapi kami jamin, klub-klub bakal lebih sehat. Kami akan membantu mereka memberikan sponsor, dan memberi tambahan untuk sponsor mereka," tukas Cheppy.
Pada kesempatan yang sama Cheppy juga menyindir FIFA yang dalam suratnya menyalahkan Kemenpora dan BOPI sebagai penyebab mereka menjatuhkan hukuman kepada PSSI.
"Mereka (FIFA) hanya menerima laporan sepihak dari PSSI, tidak mau melihat kenyataan yang sebenarnya, tidak lihat langsung klub-klub kita seperti apa. Tapi terlepas dari itu semua kita harus menerima kenyataan pahit ini. Ini sebagai awal kita memperbaiki tata kelola sepakbola nasional. Jadi tidak perlu ada yang diperdebatkan. Sekarang kita selesaikan persoalan dalam negeri," simpul dia.(dtc)