Iklan

June 23, 2015, 05:06 WIB
Last Updated 2015-06-23T12:16:33Z
Utama

Ribuan Warga Kawanua Meriahkan HUT KKK


Jurnal,Manado - Kawanua Bersatu, Bangkit dan Bersinar untuk Indonesia. Pekikan ‘I Yayat U Santi’ menggemah di sekitaran Kampus IBM Asmi Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (20/6) akhir pekan lalu. 

Pekikan pemberi semangat itu, diteriakkan ribuan warga berdarah Minahasa (dari sembilan pakasaan Tombulu; Tountemboan; Tonsea; Tolour; Tonsawang; Ponosakan; Pasan; Bantik dan Babontehu). 

Mereka datang dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) bersatu untuk merayakan HUT ke-42 Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK).

HUT KKK sendiri jatuh pada 21 Mei 2015, tetapi baru dirayakan 20 Juni. Perwakilan K3 dari beberapa daerah, antara lain: Nusa Tenggara Timur, Maluku, Bontang, Ujung Pandang, Karawang, Bandung, bahkan Papua ikut datang meramaikan acara puncak ini.

Diawali prosesi iringan musik kolintang, musik bambu, dan pasukan kabasaran, menyambut kedatangan Ketua Dewan Penasehat Tonaas Wangko Papandengan Benny Tengker, Ketua Umum K3 Tonaas Wangko Umbanua Irjen Pol (P) Dr Benny J Mamoto SH MSi, Wakil Ketua Umum K3 Ny Angelika Tengker, Ketua Panitia Pelaksana Fabian B Pascoal, Sekretaris Panitia Revli Orelius Mandagie, Bendahara Panitia Nova E Rumondor.  

Benny Tengker (Ketua Dewan Penasehat KKK), Benny Mamoto (Ketum KKK) & Angelica Tengker (Waketum KKK)
Acara demi acara bergulir dari sore pukul 17.15 WIB. Tidak terasa para hadirin dan undangan, dimanjakan berbagai atraksi kesenian dan kebudayaan sampai menjelang tengah malam, pukul 23.15 WIB.

Terlihat hadir Letjend (P) EE Mangindaan (Wakil Ketua MPR RI), Drs Theo Sambuaga, Mayjend (P) Albert Inkiriwang, Oke F Supit, Ny Telly Kasenda, Ny Henny Kawulusan, Ny Rien Tengker, Ir. Ramo Sumolang dan Ny Iyarita Mamoto. Masih banyak lagi tokoh-tokoh, politisi, pejabat/mantan pejabat, pengusaha, artis, seniman budayawan, dan lain lain dari berbagai kalangan warga Kawanua yang hadir.  

Keluarga besar para pendiri dan mantan pimpinan K3, Keluarga Besar dan ahli waris Alm. Henk Ngantung, Keluarga Besar Yessy Wenas, Keluarga Besar/ahli waris Johanis Ngangi, ikut berbaur dalam acara dengan suasana rukun dan damai serta penuh keceriaan.

Fabian B Pascoal, selaku Ketua Panitia Pelaksana, dalam laporannya menyampaikan rangkaian kegiatan dalam rangka HUT ke-42 K3,  yaitu: Ibadah Syukur pada tanggal 21 Mei 2015 dilanjutkan ziarah dan tabur bunga di TMP Kalibata dan TPU Menteng Pulo. Itu untuk menghormati dan mengenang kembali jasa-jasa para pendiri dan mantan pengurus K3, antara lain: Frits Sumanti, Piet Ngantung, Radius Prawiro, Rudolf Kasenda, Gordon Mogot, Ventje HN Sumual, ABJ Tengker, Henk Ngantung, dan Hans Kawulusan, yang telah meletakkan dasar-dasar terbentuknya organisasi K3.

Pada puncak perayaan kali ini, panitia pelaksana menggelar aneka acara yaitu fashion show tenun kain asal Minahasa yaitu: Kain Batik Pinawetengan asuhan Ny. Iyarita Mamoto dan Batik Minahasa asuhan Ny. Coreta Kapoyos. Dilanjutkan kolaborasi peragaan busana Batik Pinawetengan dan Batik Minahasa. Semua peragawan dan peragawi asalnya dari Minahasa.
Panitia pelaksana melakukan terobosan untuk memberikan penghargaan kepada 3 tokoh Kawanua yang telah berjasa mengharumkan Kawanua, tidak hanya di kalangan masyarakat Kawanuam tapi juga di tingkat nasional.  Yaitu penghargaan kepada Henk Ngantung (mantan Gubernur Jakarta 1964-1965), atas karya almarhum di bidang seni, antara lain: Disain Tugu Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta; Disain Tugu Pembebasan Irian Barat Lapangan Banteng Jakarta; Logo KOSTRAD, Logo DKI Jakarta, dan masih banyak lagi.
Penghargaan kepada Johanis Ngangi, atas karya cipta lagu Doa Opo Wana Natas, dan telah mendapatkan hak cipta dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.
Hal ini diangkat sebagai upaya untuk memberikan edukasi kepada setiap insan seni dan budaya yang memiliki karya cipta, agar dapat mengambil langkah yang sama melakukan pendaftaran untuk mendapatkan Hak Cipta, sehingga dapat memiliki nilai tambah bahkan dapat diwariskan kepada anak dan cucu, untuk jangka waktu hak cipta selama 50 tahun.
Penghargaan kepada Yessy Wenas, pelaku seni dan budaya serta pencipta lagu yang sangat kesohor dan melalui lagu-lagu ciptaannya yang mencapai hampir 100 judul lagu, telah mengantar banyak artis berhasil dan sukses pada jamannya, antara lain: Titiek Sandora, Oma Irama, Ernie Djohan, Vivie Sumanti, dll.
Ketua Umum Irjen Pol (P) Dr Benny J Mamoto SH MSi dalam sambutannya, memberikan apresiasi yang tinggi kepada para tokoh-tokoh pendiri dan mantan pimpinan K3, yang telah berupaya dengan kerja keras dan semangat mapalus, meletakkan dasar-dasar bagi warga Kawanua untuk bersatu. Benito, demikian beliau sering disapa, mengharapkan agar momentum puncak perayaan ini dapat menjadikan generasi baru Kawanua untuk terus bangkit dan bersinar untuk mengharumkan nama Kawanua di segala bidang. ‘’Tentu saja dengan mengambil contoh para pendahulu tokoh-tokoh nasional asal Kawanua yang telah mampu menggoreskan sejarah di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara,’’ kata Benito.
‘’Pemberian penghargaan kepada ketiga tokoh dalam acara ini, merupakan langkah awal dengan harapan dapat menjadi agenda tahunan dan saatnya torang samua melakukan inventarisasi para tokoh Kawanua yang telah berjasa dan sepantasnya menjadi pahlawan nasional tapi karena satu dan lain hal belum dapat direalisasikan,’’ jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, memasuki pasar global Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), yang akhir tahun 2015 akan mulai efektif, maka kepada generasi muda Kawanua dihimbau untuk senantiasa mempersiapkan diri agar menjadi manusia yang berkwalitas sehingga mampu mengisi berbagai kebutuhan. Bahkan secara khusus untuk tetap memperhatikan leluhur tanah asal torang samua, Minahasa. Berlakunya MEA akhir 2015, berarti lalu lintas barang dan jasa termasuk manusia, tidak akan dibatasi oleh ruang dan waktu. Peran generasi muda Kawanua untuk membangun Sulawesi Utara (Sulut) agar mampu bersaing di kawasan regional menjadi harapan torang samua dan cita-cita para pendahulu tokoh-tokoh Kawanua dapat terpenuhi, yaitu menjadikan Sulut sebagai pintu gerbang Asia Pasifik.
Demikian dengan Ketua Dewan Pembina K3 EE Mangindaan. Mangindaan berharap organisasi K3 harus bersatu. “Kalau masih ada perpecahan di antara kita. Sudah saatnya kita kembali bersatu untuk memajukan daerah kita lewat organisasi KKK. Ingat kalimat ‘torang samua basudara’ agar semakin diresapi segenap warga kawanua,” kata Mangindaan menyinggung sambutan Theo Sambuaga yang menduga adanya dua kubu dalam KKK. “Dalam waktu dekat ini kita akan kumpulkan lagi seluruh pengurus. Agar kerukunan sesama warga kawanua tetap kita pertahankan,” terang Mangindaan.
Ketua Panitia Fabian Pascoal sangat mensyukuri suksesnya kegiatan tersebut. “Panitia dan seluruh pihak yang terlibat sangat bersukur kepada Tuhan karena acara ini boleh berjalan dengan baik dan sukses,” sebut Pascoal.
“Kami berterima kasih atas doa dan dukungan seluruh pihak sehingga kegiatan ini bias berjalan baik,” tambah Sekretaris Panitia Refly Orelius Mandagie didampingi Bendahara Panitia Nova Rumondor.(***)