
Jurnal,Ratahan - Sejumlah petani dan pedagang cengkih di
Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), mengeluhkan tren penurunan harga jual
cengkeh selama beberapa pekan terakhir.
"Mungkin karena saat ini sedang panen raya, sehingga harga cengkeh turun drastic," kata Yan Pondaag, salah seorang petani cengkeh di Kecamatan Tombatu Timur.
Dirinya mengkeluhkan, harga jual cengkih kering dari petani ke pedagang yang saat ini tinggal berkisar Rp 84.000/kg.
"Mungkin karena saat ini sedang panen raya, sehingga harga cengkeh turun drastic," kata Yan Pondaag, salah seorang petani cengkeh di Kecamatan Tombatu Timur.
Dirinya mengkeluhkan, harga jual cengkih kering dari petani ke pedagang yang saat ini tinggal berkisar Rp 84.000/kg.
"Ini sangat memprihatinkan karena harga jauh menurun dibanding
harga cengkih kering pada bulan Mei atau sekitar dua bulan sebelumnya, yakni
mencapai Rp150.000/kg,"keluh Pondaag.
Lebih lanjut Pondaag menjelaskan bahwa ongkos seorang buruh pemetik cengkih dalam sehari tidak pernah kurang dari Rp100 ribu dikarenakan saat ini tarif buruh bisa sampai 3500/liternya.
Lebih lanjut Pondaag menjelaskan bahwa ongkos seorang buruh pemetik cengkih dalam sehari tidak pernah kurang dari Rp100 ribu dikarenakan saat ini tarif buruh bisa sampai 3500/liternya.
"rata-rata tiap buruh bisa mencapai 50 liter perharinya, jadi
ongkos bisa mencapai ratusan ribu/hari untuk satu orang buruh, belum juga biaya
konsumsi yang harus di sediakan,"pungkasnya.
Untuk dirinya mengaku dengan harga yang turun drastis tersebut membuat mereka merugi.
Untuk dirinya mengaku dengan harga yang turun drastis tersebut membuat mereka merugi.
"Kondisi harga saat ini sudah tidak sesuai dengan operasional yang
akan kami kerjakan"tutup pondaag dengan nada kesal.(hak)