
Jurnal,Gorontalo - Kantor Penghubung Gorontalo di Makassar menggagas
program integrasi promosi pariwisata antara Gorontalo dan Sulawesi Selatan
(Sulsel). Gagasan tersebut dituangkan penandantanganan perjanjian kerjasama
antara Plt. Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kominfo Provinsi Gorontalo
Hendrik Toy dengan Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan Jufri Rahman, Sabtu
(22/08/2015).
Kerjasama tersebut terjalin berkat fasilitasi oleh Badan
Kerjasama Pemerintah Regional se-Sulawesi (BKPRS) yang dihadiri oleh Ketua
BKPRS yang juga menjabat Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh, Sekretaris
Daerah Gorontalo Prof. Winarni Monoarfa, Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Sudarto
serta Kepala Penghubung Gorontalo di Makassar Arfan S. Jusuf.
Sekda Winarni Monoarfa atasnama Gubernur Gorontalo Rusli Habibie
mengungkapkan, kerjasama ini penting artinya bagi Gorontalo sebagai daerah
otonom yang relatif baru. Eksistensi Sulawesi Selatan sebagai salah satu
destinasi utama pariwisata di Indonesia Timur diharapkan dapat berdampak bagi
pariwisata Gorontalo. Kerjasama itu bertujuan untuk menjadikan Gorontalo
sebagai destinasi pariwisata alternatif setelah Sulawesi Selatan melalui
program program yang saling bersinergi.
“Dari segi destinasi wisata Sulsel sudah selangkah lebih maju.
Setiap tahun turis mancanegara datang ke sini baik melalui udara maupun jalur
laut dengan kapal pesiar. Faktor itu yang ingin kami manfaatkan dengan
mengarahkan wisatawan di Sulsel ke Gorontalo sebagai destinasi lanjutan,”
terang Sekda.
Agar kerjasama itu berjalan efektif, Sekda meminta
Dishubparkominfo Gorontalo bisa menyediakan informasi yang cukup tentang
destinasi wisata Gorontalo di Sulawesi Selatan. Faktor konektivitas program
juga dipandang penting agar kerjasama kedua daerah berjalan dengan baik.
Sementara itu, Kepala Penghubung Gorontalo di Makassar Arfan S.
Jusuf mengungkapkan, gagasan integritas promosi pariwisata tersebut merupakan bagian
dari proyek perubahan dan inovasi untuk mendukung kemajuan daerah. Ia
berpandangan, bahwa harusnya ada koneksi kegiatan kepariwisataan antara wisata
Sulsel dan Gorontalo yang saling mendukung satu sama lain.
“Contohnya di Sulsel ini ada agenda tahunan “Lovely Desember”
yang digelar sejak tanggal 27 Desember. Nah harusnya ada juga jualan pariwisata
kita di Gorontalo yang dekat entah sebelum atau sesudah rangkaian itu. Jadi
wisatawan mancanegara maupun domestik ibaratnya landing berwisata di Makassar dan
takeoff dari Gorontalo atau sebaliknya,” terang Arfan.
Selain join promotion yang masih kurang, menurutnya masalah
pariwisata Gorontalo juga diperhadapkan pada belum adanya kalender wisata
tahunan yang tetap. Selain itu kesadaran wisata yang berbasis budaya lokal juga
belum sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat.
Sebagai kantor penghubung Gorontalo di Makassar, pihaknya
mengaku siap memfasilitasi dan membantu dinas terkait untuk integrasi
pariwisata Gorontalo di Sulsel. Bentuknya berupa promosi luar ruang, media
online maupun promosi formal lain dengan Dinas Pariwisata Sulsel.
Selain dihadiri oleh para pejabat se-Sulawesi, acara tersebut
rupanya juga menarik minat Konsulat Swiss dan Konsulat Jepang di Makassar.
Hadir pula asosiasi pelaku dan penggiat kepariwisataan se Sulawesi.(***)