
Jurnal,Manado - Minggu (02/08/2015) Gubernur DR Sinyo
Harry Sarundajang (SHS) didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Sulut, Dra Deetje
Sarundajang Laoh Tambuwun. berkesempatan meresmikan gedung gereja Bethel KGPM
sidang Mopolo Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minsel.
Peresmian
itu di tandai dengan pembukaan selubung papan nama gereja dan penanda tanganan
prasasti serta pengguntingan pita oleh Ny D Sarundajang Laoh Tambuwun, yang
dilanjutkan dengan ibadah bersama di pimpin Ketua Majelis Gembala KGPM, Pdt
Tedisius K Batasina, STh.
Dalam
khotbahnya, Pdt Batasina mengulas kisah tentang sosok dan profil dari anak anak
Izaak yakni Yakub dan Esau, dalam Kitab Esra dan Nehemia. Dalam khotbahnya,
juga diuraikan arti kata Bethel dalam bahasa Ibrani sebagai "rumah
Allah" yang merefleksikan kaum bangsa Israel akan arti Korban Persembahan
ke Mezbah Rumah Allah, dimana keberadaan rumah Allah dan gereja adalah tempat
yang khudus dan hikmat untuk membangun harmonisasi bukan pertentangan, wadah
untuk mencari ketenangan Iman bukan menimbulkan konflik.
Gubernur SHS
dalam sambutannya dan arahan kepada segenap Sidang Jemaat Bethel KGPM Mopolo,
serta warga masyarakat Desa Mopolo Raya, dengan menggunakan Bahasa daerah
Tountemboan secara fasih dan lugas, mengapresiasi akan upaya dan daya dari anggota
Sidang Jemaat KGPM Bethel Mopolo, dalam semangat membangun rumah ibadah dengan
swadaya murni melalui hasil-hasil pertanian dari sekitar 63 Kepala Keluarga
anggota jemaat.
Lebih lanjut
SHS dalam sambutannya juga, menekankan arti dan filosofi cikal bakal berdirinya
wadah organisasi Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM), dimana arti
"Kerapatan" mengandung makna bahwa adanya segenap komponen serta
aktifis pergerakan, yang bergabung menjadi Kerapatan, guna menyatukan visi
serta misi yang sama bagi perjuangan menentang Kolonial Penjajah di masa itu,
menjadi gereja yang Reformis dan Mandiri.
Untuk itu
Gubernur Sulut, menghimbau kepada segenap pimpinan maupun anggota Badan
Pimpinan Sidang (BPS) serta Majelis Pimpinan Sidang (MPS), agar membawa misi
gereja sebagai suatu Organisasi yang Modern, Visioner, Partisipatif serta
membangun Konektivitas yang mampu menjawab tantangan global serta peka akan
melihat perkembangan jaman dalam arus Sciense/Iptek dewasa ini. dengan membuka
diri bagi lingkungan sekitar dan tidak terjebak pada Inklusivisme semata.
Pada akhir
sambutan SHS mengingatkan kepada segenap sidang jemaat serta masyarakat, agar
Pola bercocok tanam ataupun kebiasaan kaum petani dalam mengelola komoditi
tanaman cengkih, agar memperhatikan jarak atau letak antara, guna produktifitas
dan hasil panen yang maksimal, diantaranya menggunakan jarak kisaran 10 meter
per pohon.
Selain itu
diingatkan pula, kepada Pemerintah Desa dan aparat, agar memperhatikan tata
guna Penataan DAS Sungai Ranoyapo, dalam menghindari fenomena alam serta
perubahan iklim yang ekstrim, agar terhindar dari malapeta dan bencana banjir
bandang serta abrasi sungai, termasuk mengawasi para oknum Penebang Liar.
Dalam
kesempatan itu juga SHS menghimbau kepada masyarakat dan jemaat, dalam menghadapi
Pesta Demokrasi "Pilkada" untuk berlaku santun, elegant, dengan
memilih sesuai hati nurani dan objektif, dan mampu mencipakan suasana yang
kondusif.
Turut hadir
Asisten Administrasi Umum Ch Talumepa, SH, MSi, Kaban BPK-BMD, Olvie Ateng,
SE,Msi, Kaban Kesbang Pol Drs M Lucas, Kadis PU JE Kenap, Kadis Nakertrans M
Sendoh, SH,MSi, Kaban BKPM Dra Lynda Watania, Karo Hukum Glady Kawatu, SH, MSi,
Karo SDA DR F Manumpil, Karo Perlengkapan, Ir James Sela, Sekretaris KORPRI
Rollies Rondonuwu, AP.(tim)