
Jurnal, Manado- Sikap Steven Kandouw,
Ketua DPRD Sulut maju pada Pilkada 9 Desember 2015 sebagai Wakil Gubernur
Periode 2015-2020 otomatis meminta dirinya untuk meninggalkan kursi nomor satu
di Deprov.
Desas-desus terkait
siapa yang pantas untuk menggantikan posisi Kandouw itu kian santer beredar,
bahkan sejumput nama terangkat dipermukaan seperti, Jems Tuuk, Teddy Kumaat,
Andre Angouw, Rocky Wowor, Adriana Dondokambey dan Muslimah Mongilong.
Namun, warga dari
Bolaang Mongondow Raya (BMR) berpendapat bahwa figur Tuuk lah yang paling pas
untuk menggantikan Kandouw sebagai Ketua Dewan. Seperti dikatakan Rafiq
Mokodongan mewakili Organisasi Kemasyarakatan Suara Bogani saat bertandang ke
DPRD Sulut, Kamis (20/8) pekan lalu.
Dikatakannya lagi,
dengan diserahkan kursi Ketua DPRD Sulut ke perwakilan Bolmong Raya, maka
keseimbangan dan kebersamaan keberagaman di provinsi Sulawesi Utara akan terus
terjalin.
Sementara, salah satu
warga BMR, Zakaria Paputungan saat dimintai tanggapan oleh media ini waktu lalu
mengatakan, figur Ketua Dewan yang layak menggantikan Steven Kandouw sebagai
Ketua Dewan, setidaknya memiliki kriteria yang sama yaitu, berkualitas,
berpendidikan, berintegritas, terlebih tegas dalam setiap mengambil keputusan.
Kan, sudah anda lihat sendiri, pak Steven tidak sembarang mengambil keputusan,
semua sesuai mekanisme yang berlaku. Yang paling penting, semua demi
kepentingan masyarakat. Dan itu saya lihat ada pada diri Jems Tuuk,” ujar
Zakaria.
Ditambahkannya lagi,
dalam menentukan pengganti Kandouw jangan sembarangan memilih figure. “Dilihat secara cermat, agar pilihan
tepat bisa diambil. Bila DPD PDIP tak jelih, maka Ketua dewan pengganti Steven,
akan jauh dari harapan masyarakat,” ungkap warga dari Kelurahan Molinow
Kota Kotamobagu ini.
Sedangkan Frangky
Wongkar, Sekretaris DPD PDIP di Sulut saat dimitai tanggapan terkait hal itu
mengatakan,“Untuk BMR yang ingin ada Legislatif dari Legislatif yang menjadi
ketua dewan, semua aspirasi akan diserap,” ujar Calon Wakil Bupati di
Minahasa Selatan ini.
Lanjutnya lagi, DPD PDIP
akan melaksanakan pleno dan mengusulkan tiga sampai empat nama. “Nama-nama itu yang akan dikirim ke
DPP. Nanti, DPP yang akan memanggil mereka, tinggal DPP yang putuskan siapakah
yang akan menjadi ketua dewan,” pungkas Wongkar lewat ponsel.(bin)