
Jurnal,Gorontalo - Pemerintah Provinsi Gorontalo mengalokasikan
bantuan pembangunan rumah layak huni (mahyani) di Kota Gorontalo pada tahun
2015 sebanyak 75 unit.
Termasuk 10 unit diantaranya yang ada di Kelurahan Tomulobutao
Selatan Kecamatan Dungingi, yang pembangunannya ditandai dengan peletakan batu
pertama oleh Wakil Gubernur Gorontalo DR. Drs. H. Idris Rahim, MM, yang
dirangkaikan dengan Halal bi Halal dan bazar murah.
Dalam arahannya pada kesempatan tersebut, Wagub Idris Rahim
mengatakan, bantuan pembangunan rumah layak huni dari Pemerintah Provinsi
Gorontalo dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakat miskin.
Dipaparkannya, secara makro ekonomi, pertumbuhan ekonomi
Provinsi Gorontalo cukup baik yaitu mencapai 17,41 persen. Namun permasalahan
saat ini adanya kesenjangan pendapatan yang masih cukup lebar, yakni sebesar
0,437.
“Sangat terlihat perbedaan antara yang kaya dan miskin, dan ini
menjadi tugas pemerintah untuk mengentaskannya melalui berbagai program,
termasuk program pembangunan mahyani,” papar Idris.
Lebih lanjut Idris menekankan perlunya perhatian terhadap
kualitas pembangunan mahyani dengan melibatkan aparat kecamatan dan kelurahan.
Menurutnya, rumah merupakan kebutuhan primer yang harus dibangun dengan
memenuhi standar kelayakan dan kesehatannya.
“Untuk itu camat dan lurah harus terlibat dalam mengawasi
pembangun mahyani ini, sehingga kualitasnya terjamin,” tegas Idris.
Secara keseluruhan di wilayah Provinsi Gorontalo, masih
dibutuhkan pembangunan mahyani sebanyak 54.488 unit. Berbagai upaya terus
dilakukan Pemprov Gorontalo, diantaranya mengusakan alokasi Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya (BSPS) pada Kementerian PU dan Perumahan Rakyat sebanyak 226
unit, masing-masing sebanyak 171 unit untuk peningkatan kualitas atau
rehabilitasi dinding, atap, atau lantai, dan sejumlah 55 unit untuk pembangunan
baru bagi masyarakat yang belum memiliki rumah.
Disamping itu, Pemprov Gorontalo juga telah mengupayakan 50 unit
perumahan nelayan yang ada di pesisir Danau Limboto dan pesisir laut di
Kelurahan Leyato.
Pada kegiatan tersebut, Pemprov Gorontalo juga mengadakan bazar
murah yang menyediakan 500 paket, dan setiap paketnya terdiri dari empat
kebutuhan pokok, yakni beras, gula pasir, minyak kelapa, dan sirup.
Dari nilai normal setiap paketnya sebesar Rp. 100 ribu, Pemprov
Gorontalo memberikan subsidi sebesar Rp. 50 ribu, sehingga masyarakat tinggal
membelinya seharga Rp. 50 ribu.(***)