
Sebagai wujud komitmen, serta rasa kecintaan
kepada segenap warga masyarakat Kepulauan Sangihe dan Talaud, guna
menjawab akan kompleksitas permasalahan dari aspek Pemerintahan , sisi
Pembangunan ataupun lingkup Kemasyarakatan dari segenap warga
masyarakat Kepulauan yang mendiami Pulau Miangas di Kabupaten Talaud,
juga di Pulau Marore Kab. Kepulauan Sangihe.
Oleh Gubernur SH Sarundajang serta
Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Sulut, serta segenap Kepala SKPD
terkait melakukan safari kunjungan kerja, dengan menggunakan armada KRI TNI AL
Oswald Siahaan, nomor lambung 354, yang merupakan satuan kapal tempur Eskorta
Komando Armada Timur, bertolak dari Pelabuhan Samudera Bitung, Selasa malam,
08/09/15.
Walau masih penat, namun tidak mengenal lelah, Gubernur Sulut, Dr SH
Sarundajang, setelah tiba di tanah air dari kunjungan kerja lawatan ke Negara
Bagian Colorado-USA, tanggal 3--6/09, saat menanda tangani MOU berupa nota
kesepahaman kerja sama pengembangan program informasi data sistem bumi dan
atmosfir bagi ketersediaan alat display informasi bola dunia yang pertama di
Indonesia, utamanya Sulawesi Utara, bagi ketersediaan data pada dunia
pendidikan, Iptek maupun riset.
Perjalanan laut dengan menempuh waktu sekitar 19 jam, akhirnya tiba di
Kepulauan Miangas, yang di huni oleh 210 KK atau 764 jiwa, yang juga
bagian dari gugusan 92 pulau terluar di Indonesia pd pukul: 14.00.Rabu, 9/9/15.
Oleh Gubernur SH Sarundajang, beserta Unsur Forkompimda, diantaranya Kapolda
Sulut, Brigjen Pol. Drs Wilmar Marpaung,SH, DanLantamal VIII, Laksamana
pertama TNI, Manahan Simorangkir, SE, Msc, Ka BIN Sulut, Laksamana TNI,
Suwarno, SE, Kasrem 131 Santiago, Kolonel Inf Puji Cahyono, berkesempatan
meninjau pembangunan Bandar Udara Miangas, dengan melihat secara dekat penyelesaian
tempat pendaratan/landasan pacu run way,sepanjang
1.400 meter, yang sedianya bisa didarati pesawat sejenis Twin Otter dan ATR,
serta kesiapan infrastruktur pendukung lainnya,.yang ditaksir telah mencapai 40
% tahap penyelesaiannya.
Dikesempatan bertatap muka dengan pemerintah dan masyarakat Kepulauan Miangas,
oleh Gubernur SH Sarundajang, menyimak akan keluhan serta tantangan dr segenap
warga yang mendesak, diantaranya kebutuhan ketersedian BBM, yang amat
dibutuhkan, baik jenis Premium maupun Minyak tanah. Dimana harga per liter
menembus angka 20 ribu untuk Premium, dan 15 ribu jenis minyak tanah. Yang
dikarenakan kapal angkut antar pulau type Perintis, sering kali terlambat
melayani route pelayaran dari dan ke pulau tersebut. Permasalahan lainnya
adalah, sarana telekomunikasi berupa jaringan internet, tidak optimal bahkan
arus signal kadang kala tidak ada sama sekali, sehingga mempersulit media
komunikasi, interaksi.
Untuk itu, Gubernur SH Sarundajang, dalam dialog dan tatap muka ini, akan memperjuangkan bagi tersedianya SPBU di Ibukota Kabupaten Kepulauan Talaud, yang seperti diketahui, fasilitas ini hanya terdapat di Tahuna, sementara di Kab Sitaro dan Talaud, belum tersedia. Selain itu juga, lebih jauh SH Sarundajang, mengajak kepada segenap masyarakat dan aparat pemerintah setempat agar mendukung percepatan penyelesaian Bandara, dalam memenuhi kelancaran perekonomian arus barang dan jasa, pula membuka keterisolirnya wilayah ini, yang merupakan serambi dan garda terdepan NKRI, dan benteng Pancasila, yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Filipina.
Untuk itu, Gubernur SH Sarundajang, dalam dialog dan tatap muka ini, akan memperjuangkan bagi tersedianya SPBU di Ibukota Kabupaten Kepulauan Talaud, yang seperti diketahui, fasilitas ini hanya terdapat di Tahuna, sementara di Kab Sitaro dan Talaud, belum tersedia. Selain itu juga, lebih jauh SH Sarundajang, mengajak kepada segenap masyarakat dan aparat pemerintah setempat agar mendukung percepatan penyelesaian Bandara, dalam memenuhi kelancaran perekonomian arus barang dan jasa, pula membuka keterisolirnya wilayah ini, yang merupakan serambi dan garda terdepan NKRI, dan benteng Pancasila, yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Filipina.
Sebelum berpamitan, menuju Pulau Marore, oleh Gubernur Sulut, Dr SH
Sarundajang, berkenan menyerahkan secara simbolis bantuan berupa 20 ton beras
Dolog, Sembako dan Alat kesehatan serta obat2an.
Berlayar ke Marore
Berlayar ke Marore
Kunjungan kerja selanjutnya rombongan Gubernur Sulut, berlayar ke Pulau Marore,
dengan waktu tempuh berkisar 16 jam, dengan kondisi ombak yang agak
bergolak, tiba di Pulau Marore, pada pukul 10 pagi, Kamis, 10 September,
dan langsung bertatap muka dengan masyarakat setempat. Adapun permasalahan
mendasar yg dirasakan oleh warga, tak beda juga dg kondisi di Miangas,
diantaranya ketersediaan BBM amat langka dan sulit mendapatkannya, dikarenakan
sarana angkut Kapal Perintis yang melayani antar pulau kadang kala tak kunjung
tiba. Sehingga sendi2 kehidupan serta arus perekonomian mengalami
hambatan.
Gubernur SH Sarundajang, dalam tanggapannya, menprioritaskan akan memfasilitasi
bagi penyiapan SPBU kepada pihak Pertamina, juga menekankan akan pentingnya
faktor pendidikan, kesehatan, stabilitas Kamtibmas, dimana Kecamatan Marore ini
dikenal sebagai Border Crossing atau Lintas Batas, dengan Negara tetangga Filipina, sehingga kesiapan
Pos Penjagaan dari pihak TNI/Polri, turut mendapat perhatian dari Unsur
Forkompimda Sulut.
Acara kunjungan kerja Gubernur Sulut dan rombongan di Kec Marore ini, turut
pula diserahkan bantuan beras secara simbolis sejumlah 20 ton, buku tulis,
obat2an, sekaligus oleh Gubernur SH Sarundajang, dalam ungkapan hati Beliau,
secara lugas menyampaikan kata2 perpisahan atas pengabdiannya serta masa
jabatan dalam kepemimpinan selama 10 tahun di bumi Nyiur Melambai, dihadapan
pemerintah dan masyarakat se Kecamatan Marore.
Ibadah Syukur Akhir Jabatan SHS
Ibadah Syukur Akhir Jabatan SHS
Usai pertemuan di Marore, rombongan melanjutkan pelayaran ke Kota Tahuna, yang
ditempuh hampir 4 jam, dan pada pukul 16.00 Wita, merapat di Dermaga, guna
menghadiri undangan Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Sangihe, yang di gelar
di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kepulauan Sangihe, dengan menggelar Ibadah
Syukur Masa Akhir Jabatan Gubernur Sulut, DR SH Sarundajang, secara Oikumene.
Selanjutnya pula Rombongan Gubernur, pada malam itu juga, bertolak ke Kota
Bitung, dengan waktu tempuh berkisar 10 jam, guna memenuhi undangan yang sama
pula pada ke esokan harinya, Jumat, 11 September.(adv)