
"Penting bagi para orang tua dalam mendidik anak-anaknya sejak lahir. Orang tua adalah pendidik pertama dan utama, oleh karena itu orang tua harus dibekali dengan pengetahuan, wawasan, serta keterampilan dalam melaksanakan perawatan, pengasuhan, dan pendidikan dalam keluarga,"
Jurnal,Gorontalo- Pemahaman tentang parenting bagi seorang
perempuan dan ibu, merupakan satu kebutuhan yang utama untuk menciptakan
pendidikan bagi anak-anak, khususnya dalam menciptakan interaksi yang
humanistik antara orang tua dan anak.
Hal ini
seperti disampaikan Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi
Gorontalo dr. Hj. Nurindah Rahim, M.Sc., saat memberikan sambutan pada seminar
nasional parenting yang mengangkat tema solusi komunikasi yang humanistik, yang
digelar di Ball room hotel Maqna, Sabtu (31/10/2015), dengan menghadirkan narasumber
pakar komunikasi Dewi Hughes.
"Penting
ini sangat penting bagi para orang tua dalam mendidik anak-anaknya sejak lahir.
Orang tua adalah pendidik pertama dan utama, oleh karena itu orang tua harus
dibekali dengan pengetahuan, wawasan, serta keterampilan dalam melaksanakan
perawatan, pengasuhan, dan pendidikan dalam keluarga," jelas Nurindah
Rahim.
Nurindah
menuturkan, anak adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang menjadi kebanggaan
bagi para orang tua. Anak-anak harus dijaga, dilindungi, dan mendapatkan
pengasuhan yang baik dari orang tua, sehingga kelak mereka menjadi generasi
yang berkualitas, cerdas intelektual, sosial, dan cerdas spiritual. Melalui
pemahaman tentang parenting, Nurindah mengharapkan terciptanya keselarasan,
keterkaitan, kerjasama yang saling mendukung dan saling menguatkan antara orang
tua dan guru.
"Inilah
yang menjadi tujuan pelaksanaan seminar parenting," tutur Ketua BKOW
tersebut.
Sementara
itu, Wakil Gubernur Gorontalo. DR. Drs. H. Idris Rahim, MM saat membuka seminar
yang dihadiri oleh utusan organisasi wanita se Provinsi Gorontalo, para guru,
dan kalangan akademisi, mengutarakan, di era globalisasi saat ini dimana
manusia saling berkompetisi dan bersaing untuk kehidupan yang lebih baik,
cenderung membuat suami-isteri memiliki aktivitas masing-masing, sehingga waktu
untuk anak-anaknya berkurang, dan akibatnya anak-anak kurang mendapat perhatian
dari orang tua.
"Paling
ketemu anak-anak itu maksimal 10 menit, itupun hanya sekedar menanyakan apa
sudah makan? Hanya itu saja," ujar Rahim.
Seharusnya,
lanjut Rahim, orang tua itu harus mengetahui berbagai perkembangan
anak-anaknya, baik menyangkut sekolah dan pergaulannya.
"Jangan
sampai karena kesibukan orang tua, anak terlantar dan terabaikan. Oleh karena
manfaatkan seminar ini untuk memperoleh pengetahuan, yang selanjutnya
diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari dalam mendidik, membimbing, dan
melindungi anak-anak dengan membangun komunikasi yang baik dengan mereka,"
tutup Wagub. (luq)