Iklan

November 3, 2015, 18:39 WIB
Last Updated 2015-11-04T02:39:21Z
Utama

Tombeng Dicopot Sebagai Ketua DPC Gerindera Minahasa Utara

Tombeng : Saya Tidak Tahu dan Belum Menerima SK 

Jurnal, Manado-Kader loyal Gerindra Herry Tombeng SH kabarnya telah diberhentikan sebagai Ketua DPC Gerindra Minahasa Utara oleh DPP Gerindra pada tanggal 3 November 2015 lewat rapat Majelis Kehormatan.

Informasi yang berhasil di dapat JurnalManado menyebutkan Tombeng diberhentikan sebagai Ketua DPC Gerindra Minut lewat sidang Majelis Kehormatan Partai
Gerindra, di Ruang Sidang DPP Partai Gerindra, Selasa 3 November 2015 pukul 17.30 Wib.

Dalam rapat tersebut telah memutuskan memberhentikan  Herry Tombeng sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten  Minahasa Utara, karena tidak taat terhadap instruksi DPP Partai Gerindra untuk mengamankan dan memenangkan calon Bupati dan calon Wakil Bupati yang diusung oleh Partai Gerindra pada Pilkada Minut.
Bahkan bukan hanya sebagai Ketua DPC Gerindra Minut tetapi diberhentikan juga sebagai Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Sulut.
Sementara itu, Herry Tombeng yang sempat dikonfirmasikan soal putusan DPP ia mengaku belum mengetahuinya.
” Saya tidak tahu soal putusan tersebut. Bahkan SK nya juga belum saya terima juga belum ada panggilan dari DPP untuk dilakukan klarifikasi. Jadi saya menganggap itu baru isu,” tegas Tombeng.
Sementara itu ketika disinggung soal pemberhentiannya sebagai Ketua DPC Gerindra Minut karena tidak mendukung Vonny Panambunan (VAP) bersama pasangannya sebagai calon bupati di Minut.
Tombeng membantahnya, kepada harian ini dengan tegas ia menyatakan bahwa VAP yang tidak mengajak pengurus DPC Gerindra.
Sedangkan mengenai pemberhentian sebagai Ketua Fraksi ia membenarkannya. ” Jabatan itu bukan selamanya. Jika partai sudah melakukan pergantian itu tidak masalah ,” ungkapnya singkat.
Santer terdengar putusan ini diambil dikarenakan putri pertama mantan pengacara sukses dari tanah Borneo Kaltim Henny Senta Tombeng mendukung pasangan calon Sompie Singal-Peggy Mekel.
Salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya dengan gamblang mengatakan bahwa mestinya Gerindra harus memisahkan urusan politik Ayah dan anak,
"Meski orang tua dan anak kan tidak mesti harus sama soal pilihan politik, kedewasaan politik itu perlu.namun setiap parpol memiliki aturan main yang berbeda" ujarnya.(bin)