
Jurnal,Manado - Memasuki era Globalisasi dan arus
kompetisi antar Negara di Kawasan Asia Pasific yang telah di depan mata,
utamanya menghadapi tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2016, yang tinggal
menghitung hari, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov Sulut, bekerja
sama dengan Ormas Generasi Penerus
Pejuang Merah Putih (GPPMP), Korda Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)
Sulut, menggelar Focus Group Discussion (FGD), Bertajuk "SDM Sulut dan
Kesiapan Final Menapaki Era MEA" dengan Keynote Speaker diantaranya
Penjabat Gubernur Sulut, Dr Soni Sumarsono, MDM, Pada Selasa Sore, 30/12,
sekaligus membuka Forum Diskusi tersebut.
Ketua Umum GPPMP, Jefrey Rawis,
SE, dalam kata pendahuluan pada forum tersebut, berharap bahwa Provinsi Sulawesi Utara, jangan kalah dan merasa
pesimis dengan negara Asean lainnya, karna keunggulan lokal dan potensi SDA,
diantaranya produk2 lokal cukup kompetitif dalam menyambut MEA, yang tinggal
menghitung hari.
Pj Gubernur Sulut, Dr Sumarsono,
MDM dalam arahan, pada forum FGD tersebut, kaitan dengan kesiapan menghadapi
MEA, menegaskan bahwa tiga (3) ciri, untuk mengsikapinya dgn tingkat
kompleksitas yang semakin tinggi, Pertama para pelaku bisnis dan sektor jasa
jangan bermain dengan Single Sector,tapi punya strategi Multi Sector dalam
menghadapi Tataran regional menghadapi arus Globalisasi. Kedua : perkembangan
arus transformasi dan IT yg semakin
cepat, harus serba tanggap serta sigap menghadapi arus Akselerasi. Ketiga.
Situasi global yg tak pasti. Butuh
Strategic Thinkers, yang butuh peran pemikir2 srategis. Menghadapi turbelensi
arus perubahan.
Lebih jauh, dalam paparan dan
diskusi, oleh Dr Sumarsono, memberi gambaran akan Kondisi rill, bahwa kemampuan
lebih dari aspek SDM, amatlah membutuhkan Skill Power People, yang harus dibekali
di setiap lini. Menjelang Tahun 2016, "tantangan di Sektor Jasa Tenaga
Kerja, amatlah kompetitif dengan negara Tetangga terdekat yakni semisal
Filipina yg saat ini hampir menguasai pasokan Naker di beberapa Negara, karna
faktor Skill People Powernya menjanjikan bagi pangsa Pasar pencari kerja,
makanya Provinsi Bumi Nyiur Melambai Sulut, & Instansi Disnakertrans
haruslah membuat spesifikasi di dalam memenuhi pangsa pasar sektor Naker"
Tegas Pj Gubernur yang juga adalah Dirjen Otda Kemendagri RI.
Disisi lain, papar Sumarsono
kepada peserta Diskusi agar Kontrol Kedaulatan Politik, haruslah dipertahankan,
walau globalisasi mengemuka. Termasuk pertanyaannya sekarang adalah Kedaulatan
pangan, agar kita berdaulat dan mandiri. "Berdikari dalam kemandirian,
Gaungkan dan perkuat kualitas produk dalam Negeri. Dengan menjalankan revolusi
mental, bangun integritas, bangun etos kerja yang ulet, bangun kerjasama dari
konsep individual ke konsep gotong royong" Pinta Sumarsono.
Sementara itu Sebagai Penjabat
Gubernur Sulut, sebagaimana dikutip oleh Juru Bicara Pemprov Sulut, Drs Roy RL
Saroinsong, SH, pada paparan di Forum tersebut,
dalam pengamatan Dr Soni Sumarsono, selama mengemban tugas di Sulut, menilai bahwa potensi SDA, yg luar
biasa, amatlah mendukung kesiapan Provinsi di Bibir Pasifik ini untuk menjadi
pemain utama, serta sanggup berkompetisi dengan MEA,di Kawasan Regional ASEAN,
namun faktor penunjang yakni potensi SDM, perlu sentuhan ekstra, utamanya pada
faktor Main Set, dan Skill yang harus
punya daya saing dan keunggulan tersendiri, Kutip Saroingsong.(tim)