
Jurnal,Manado-Belum sebulan Djendrie Keintjem SH MH duduk
di DPR RI menggantikan Olly Dondokambey SE, mantan legislator 3 periode DPRD
Sulut ini membuktikan bahwa ia benar-benar mengabdikan diri untuk masyarakat
Sulut. Keintejm menyatakan akan mendesak Presiden Joko Widodo untuk evaluasi
kinerja Menteri Perdagangan, Thomas Lembong.
menurutnya, kebijakan Menteri
terkait impor cengkih sangat merugikan kaum petani cengkih.
"Meskipun Menperindag
marganya Lembong, tapi dia melupakan daerah ini sebagai penghasil cengkih
terbaik. Beliau membuka keran impor cengkih, hingga harga cengkih anjlok dan
petani kita merugi," ucap Keintjem, Senin (21/12/2015).
Legislator Senayan Fraksi PDIP
itu mengaku kuatir dengan kondisi pertanian, khususnya cengkih di Sulut.
"Bukan tidak mungkin, lima sampai sepuluh tahun ke depan, pengangguran
akan lebih meningkat karena pemetik cengkih tidak akan dipekerjakan lagi,
karena petani tak mampu membayar akibat harga cengkih murah," tandas dia.
Keintjem mencurigai, diperbolehkannya
impor cengkih karena adanya permainan antara Menperindag, mafia cengkih dan
pengusaha rokok untuk mendapatkan cengkih murah. "Percuma saja cengkih
Sulut disertifikasi terbaik tapi harganya murah. Presiden harus segera
mengevaluasi dan mengganti Menperindag. Tak usah bawa-bawa nama Lembong, tapi
ternyata tidak ada perhatian terhadap Sulut," tegas Keitjem.
Selain itu, Keintjem juga sangat
menyayangkan sikap Pemerintah Propinsi yang tidak proaktif dalam rapat
koordinasi dengan DPR RI, tadi"Bayangkan saja, yang hadir hanya pak
Gubernur Sonny Sumarsono saja. Lalu dari 8 pertanyaan yang diajukan kami, tak
ada yang dijawab. Padahal di awal tahun 2016 saja, DPR RI sudah mulai akan
membahas RAPBN 2016," pungkas mantan legislator Sulut tiga periode tersebut.