
![]() |
Masyarakat Peduli Pilwako saat melakukan aksi kumpul koin untuk KPU Manado |
Jurnal,Manado - Aksi sosial pengumpulan Koin Peduli
Pilwako Kota Manado oleh komunitas Forum Masyarakat Peduli Pilwako Manado pada
17 Februari 2016, mendapat respon positif warga Kota. Bahkan, aksi tergolong
simpati ini didukung para sopir mikrolet dan Pedagang Kaki Lima (PKL), selain
wartawan, akademisi dan mahasiswa juga anak sekolah dan simpatisan lainnya.
Buktinya, aksi yang digelar
secara serentak di 10 titik, depan Mantos, Megamas, seputaran Sparta Tikala,
Patung Kuda Paal2, Karombasan, Sario, bundaran Singkil, pasar Tuminting, jalan
17 Agustus serta Zero Point pada Kamis (28/01/2016) pagi hingga sore tersebut
berjalan aman, dan membuahkan hasil lumayan, setidaknya pundi-pundi koin dari
warga Kota tersebut menandakan betapa rindunya masyarakat akan pesta demokrasi.
“Besok Jumat (29/01/2016) kami
akan turun lagi ke jalan, setelah itu, koin-koin ini akan kami sumbangkan ke
KPU sebagai bentuk dukungan rakyat atas ditetapkannya Pilwako pada 17 Februari
2016,”terang Tommy Sumelung salah satu koordinator aksi ini mewakili praktisi
hukum.
Sementara aksi berjalan, para
aparat kepolisian bahkan rela berpanas-panas serta kehujanan untuk menjaga
kelancaran aksi pengumpulan koin Peduli Pilwako Manado.
“Pilkada 17 Februari 2016 yang
telah ditetapkan KPU merupakan pesta demokrasi dan pesta rakyat yang
dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Apalagi, hak politik rakyat dilindungi
dalam UU, yakni hak dipilih dan hak memilih. Untuk itulah, sebagai dukungan
terhadap KPU kami warga kota turun mengumpulkan koin peduli Pilwako sebagai
tanda bahwa rakyat butuh penyaluran aspirasi. Untuk itu, saya serukan, jangan
rampas dan belenggu suara rakyat !,”teriak Nyong Bilandatu PKL pasar 45 yang
juga salah satu koordinator aksi tersebut di depan Zero Point.
Peristiwa menarik pun ikut
mewarnai aksi ini. Bahkan para tim aksi dibuat terharu dan sempat menitikan
airmata, manakala salah seorang Oma berumur 65 tahun, yang belakangan diketahui
bernama Hapsa Towoliu warga Politkenik dengan suka rela mau merogoh kantong
senilai 30ribu. Tak tega, tim aksi nengembalikan uang sumbangannya.
Namun apa kata Oma ini dengan
suara bergetar?" Hei anak-anakku, saya juga adalah warga negara yg baik.
Makanya saya mau menyumbang. Saya hanya ingin Pilkada dilaksanakan dengan jujur
dan aman" katanya yang membuat tim aksi terharu di lokasi Zero Point.
Sementara itu, puluhan komunitas
waria Manado juga ikut ambil bagian. Dengan gaya khas mereka ikut menarik
perhatian para pengguna lalulintas saat melintas di depan Mantos Boulevard.
Bahkan, tanpa sungkan komunitas ini menyatroni salah satu rumah kopi yang
berada di bilangan Sario.”Aksi kalian sangat simpati dan menggugah, kami
mendukung penetapan KPU 17 Februari dilaksanakan Pilkada langsung,”ujar Udin
sopir Mikrolet didepan Bank SulutGo. Massa aksi peduli Pilwako Manado ini
kemudian membubarkan diri setelah pukul 15.00 wita.(tim)