
Jurnal,Manado - Dijelaskan Humas
PGE Bagus Dimas Wibisono, semburan lumpur di kawasan sumur produksi kluster
LHD24 Dusun Tondangow tidak membahayakan
masyarakat.
“Pihak pertamina telah memeriksa
hingga zona reservoir, apabila memang cashing bor bermasalah tidak mungkin mencapai kedalaman
(1600 meter) pengecekan dalam waktu 3 hari,”terang Wibisono saat mendampingi sejumlah
wartawan pos Pemprov Sulut bersama Kepala Biro SDA Setda Provinsi Sulut DR
Frangky Manumpil, Spi Selasa siang (5/01/2016), ketika melakukan pemantauan
langsung dilokasi lumpur.
Meski demikian kata Wibisono, pihaknya
akan terus mencari penyebab kenapa sumur ini bisa membias sehingga mengeluarkan
uap air dibeberapa titik sekitar sumur. Selain karena Factor lain keluarnya uap
air karena meletusnya gunung soputan mungkin juga berdampak pada semburan sumur
di Tondangow, akibat pengaruh kerak bumi yang bergeser.
“Setelah melaksanakan investigasi
selama 30 hari kedepan, pihak pertamina akan menyampaikan hasilnya kepada
masyarakat,”janjinya.
Camat Tomohon Selatan JR Mampouw
didampingin Lurah Tondangow Tamboto
Kaligis juga mengatakan fenomena keluarnya uap air dari tanah ini tidak perlu
ditakuti, mereka menghimbau kepada masyarakat agar jangan mudah percaya dengan
isu bahwa kejadian ini akan menyerupai Lumpur Lapindo Sidoarjo.
“Kejadian ini biasa terjadi,
lokasi sumur itu merupakan lokasi gunung berapi, sejak dulu sering terjadi
kejadian seperti itu diperkebunan warga, untuk itu warga jangan kawatir,” jelas
Kaligis.(tim)