Iklan

March 14, 2016, 20:12 WIB
Last Updated 2016-03-15T03:56:52Z
Dinamika

Pusat dan Daerah Bahas Pengelolaan Taman Laut Bunaken

Jurnal,Manado - 10 tahun terakhir, jumlah kunjungan di taman laut bunaken sebagai objek wisata, sangat menurun. Ini menjadi perhatian bagi semua. Demikian dikatakan Kepala Balai Pengelolaan Taman Bunaken, Ari Subiantoro, Selasa (15/03/2016), saat melakukan konfrensi pers di GKIC.
"Sekarang ini kami lagi mencari formula yang tepat dalam pengelolaan bunaken sehingga dapat maksimal lagi,"kata Subiantoro.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Heri Rotinsulu mengatakan bahwa saat ini Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Menko Maritim Pemerintah Kota Manado, Pemkab Minut dan Pemprov Sulut sedang membahas persoalan pengelolaan taman laut bunaken.
Berbicara soal taman laut bunaken kata Rotinsulu, berarti bicara soal wilayah bukan hanya bunaken.
"Ada empat daerah yang harus diperhatikan, Minut, Manado, Minsel dan Minahasa. Ini menjadi kawasan yang juga perlu dibahas karena menjadi objek pendukung pariwisata sehingga dalam pengelolaan bunaken benar - bemar tepat sasaran,"terang Rotinsulu.

Dan harus diakui sudah lebih 20 tahun pengepolaan bunaken baik di pusat dan daerah tidak maksimal sehingga menimbulkan persoalan yang semakin kompleks.
"Untuk itu kami duduk bersama untuk membahas akan dibuat seperti apa taman bunaken ke depan.
Jika di buat badan otorita maka ada unsur pusatnya dan unsur daerah.
"Hal ini merupakan langkah tepat jika dilakukan badan otorita dan pada akhirnya APBD empat kabupaten kota dan anggaran dari pusat juga bisa masuk,"kata Kadis.
Saat berita ini dimuat, pelaksanaan Work Shop pengelolaan Taman Laut Nasional  Bunaken masih berlangsung.(man)