
Jurnal,
Manado – Sangat disayangkan sikap yang ditunjukkan salah satu legislator DPRD
Sulut, Lucia Taroreh.Pasalnya, saat sejumlah wartawan meminta statman terkait
HUT Kemerdekan RI, Lucia enggan memberikan komentar bahkan terkesan menghindar.
“Suami sudah
menunggu di mobil,”ucapnya, sembari buru – buru menuju mobil dan pergi.
Namun tidak
berselang lama, Lucia kembali ke kantor DPRD Sulut dan langsung masuk ke
ruangan fraksi.
Dalam
pantauan JurnalManado.com Taroreh tengah melakukan perbincangan serius
dengan salah satu staf dewan. Usai berbincang dengan staf tersebut, lagi-lagi
Taroreh seakan menghindar saat akan diwawancarai sejumlah awak media dengan
alasan yang berbeda pula.
"Nanti
jo neh napa anak da tunggu" singkat legislator dapil Minahasa-Tomohon ini.
Spontan saja
sikap Taroreh tersebut langsung mendapat cibiran dari sejumlah wartawan yang
sehari-harinya meliput di kantor DPRD Sulut, bahkan komentar miring pun terlontar
dari salah satu wartawan.
"Mungkin
ibu Lucia nda bisa mo maknai ni hari kemerdekaan ini," Celetuk sumber yang
enggan disebutkan namanya.
Dari sisi
lain pengamat politik Taufik Tumbelaka menilai
sikap yang ditunjukkan Lucia Taroreh merupakan tanda awas bagi PDI
Perjuangan.
"Saya
sangat menyayangkan ternyata masih ada orang yang terpelajar berpendidikan
namun tidak bisa memaknai hari kemerdekaan kita, apalagi ini sudah menjadi
wakil rakyat. Seharusnya sebagai salah satu kader PDI Perjuangan beliau harus
lebih bisa memaknai kemerdekaan ini" tukas pakar politik dan pemerintahan
jebolan UGM ini.
Bahkan
menurut putra mantan Gubernur pertama di Sulut, sebagai kader PDI Perjuangan
Taroreh harus menyadari bahwa sang Proklamator kita Presiden pertama RI
Ir.Soekarno adalah ayah kandung dari ibu Megawati yang adalah ketua DPP partai
PDI Perjuangan.(bin)