Walikota dan mahasiswa saat melakukan pesta bakar batu |
Ternyata,
ratusan warga Papua tersebut sedang menggelar pesta adat “Bakar Batu” yang
merupakan tradisi masyarakat Papua turun-temurun. Pesta adat itu sengaja
digelar warga Papua, sebagai ungkapan syukur atas dilantiknya kembali GSVL
sebagai Walikota Manado untuk periode yang kedua bersama Wakil Walikota Mor
Dominus Bastiaan SE. Disamping itu,
dirangkai pula dengan syukuran dilantiknya Prof DR Paula Runtuwene MS DEA
sebagai Rektor Universitas Negeri Manado (Unima).
Tak hanya
Bakar Batu, warga Papua juga menggelar ibadah dan ikut mendoakan GSVL dan Enci
Paula supaya terus diberkati memimpin Manado dan Unima. Pdt Lipiyus Biniluk STh
saat memimpin ibadah syukur menegaskan keberhasilan yang dicapai Walikota GSVL
dan Enci Paula karena buah yang baik yang telah ditanam sehingga tentunya
selalu mendapat pertolongan dari Yang Maha Kuasa Tuhan Yesus Kristus.
"Saya
yakin, Pak Wali Godbless dan Ibu Rektor Paula yang terpilih dan dilantik
sebagai Rektor Unima sekarang ini, merupakan buah-buah yang ditanam. Sehingga,
hukum tabur tuai berlaku. Pak Wali dan Ibu Rektor menanam yang baik, buahnya
pasti baik pula," tandas Pdt Lipiyus.
Walikota
GSVL sendiri mengatakan selaku pemimpin Manado, dirinya tidak memperlakukan
orang yang tinggal di Manado secara berbeda-beda. "Siapapun dia yang
tinggal di Manado, apakah dari Papua atau daerah lainnya, yang penting memiliki
KTP Manado, dia berhak menikmati semua program pemerintah Manado," jelas
GSVL.
Menurutnya,
warga Papua di Manado bukanlah orang yang indekos jika memiliki KTP Manado.
Sehingga, dirinya selalu mensupport kegiatan adat bakar batu yang sudah ketiga
kalinya dilaksanakan di rumah miliknya di Puncak Malalayang.(tim)