Iklan

October 3, 2016, 01:52 WIB
Last Updated 2021-01-21T13:25:33Z
Politik

Pelayanan Buruk, Lombok Kecam Pelayanan RS PRof Kandouw.


Suasana Hearing Komisi IV dan Pihak RS Prof Kandouw

Jurnal, Manado-Pelayanan Rumah Sakit RSUP Prof. Kandouw kian menuai sorotan. Pasalnya, banyak masyarakat yang mengeluhkan pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit yang sudah berlabel tipe A ini. Salah satunya, Anggota 



Komisi 2 DPRD Sulut, dimana ibu kandung dari politisi Demokrat mengalami pelayanan yang buruk dari pihak Rumah Sakit.

Senin (3/10/2016), komisi 4 yang membidangi Kesejahteraan Masyarakat (Kesra), Jems Karinda Cs melakukan hearing dengar pendapat bersama RSUP. Prof Kandouw dan BPJS.

Kekecewaan Lombok pun seolah tumpah dalam rapat tersebut, dirinya menyayangkan pelayanan dari pihak rumah sakit yang seakan tidak berprikemanusiaan,

"Bayangkan saja, hal ini bisa terjadi kepada mami saya, tidak menutup kemungkinan akan ada Hermin, Hermin yang lain, Rumah Sakit tipe A tapi atapnya bocor dan airnya jatuh tepat diperut mami saya"kecam Lombok.

Spontan saja ungkapan kekesalan Lombok ini langsung mendapat respon dari ketua komisi 4 Jems Karinda, Wakil Ketua Inggried Jnn Sondakh, dan Sekertaris Komisi Fanny Legoh, serta seluruh personil yang hadir meminta penjelasan dari Max Rondonuwu selaku orang nomor satu di RSUP Prof.Kandouw.

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada Pak Billy dan keluarga, serta seluruh pasien yang pernah mengalami kekecewaan terhadap pelayanan kami, harus kami akui saat ini kepuasan pasien atas  pelayanan kami baru 80%,"jelas Rondonuwu.

Terungkap juga peserta BPJS tidak dikenakan biaya obat tambahan, dan pembatasan pemakaian ruangan. Hal ini dijelaskan Greisty Borotoding kepala cabang BPJS Manado, 

"Pasien berhak mendapat pelayanan, perawatan sesuai dengan penyakit yang di derita, dan sekali lagi semua obat yang harus ditebus pasien itu ditanggung kami (BPJS-red),"jelas Botoroding

Jems Karinda pun mengambil kesimpulan untuk memberi waktu 2 bulan kepada pihak RSUP. Prof Kandouw untuk membenahi pelayanan mereka.

"Harus berbenah, jika tidak kami akan melaporkan ke Kementrian Kesehatan"tegas Karinda.(Bin)