Jurnal,
Manado-Kota Manado yang sudah terlanjur melekat dengan julukan 3B, Bunaken, Bubur
dan Bibir Manado oleh sejumlah kalangan, mendapat protes keras dari anggota
DPRD Sulut yang duduk di komisi 4 Fanny Legoh, Selasa (18/10/2016).
Menurut
Legoh hal tersebut bisa merusak Image warga luar daerah, terhadap warga
Kawanua, pasalnya istilah Bibir Manado ini mengandung makna yang sangat
negatif.
"Saya
menolak istilah Bibir Manado, jadi pandangan masyarakat diluar daerah pada
wanita-wanita kita itu akan sangat negatif, dan itu harus dihilangkan,"tegas
sekertaris komisi 4 ini saat bersua dengan JurnalManado.com
"Wanita-wanita
Sulut sangat terhormat, jika ada segelintir yang aneh-aneh jangan mencap
semuanya sama"tambahnya
Terpisah,
pengamat politik dan pemerintahan serta pemerhati masyarakat Taufik Tumbelaka
menghimbau kepada warga Bumi Nyiur untuk merubah 3B menjadi lebih baik dan
positif agar mencerminkan masyarakat yang patut dibanggakan oleh Sulut,
"Berdoa,
Bekerja, dan Berbagi, itu baru cocok untuk menjadi julukan bagi kita, bukan
hanya untuk koya Manado tapi untuk Provinsi yang kita cintai ini,"tukas
mantan jembolan UGM ini
Lebih
lanjut, ditambahkan putra mantan orang nomor satu di Sulut ini 3B Berdoa,
Bekerja dan Berbagi ini maknanya begitu dalam dan sangat erat kaitannya dengan
Slogan yang dicetuskan Gubernur dan Wakil Gubernur bahwa "Torang Samua
ciptaan Tuhan",
"Makanya
3B yang saya maksudkan tadi, itu kita prakterkkan dalam kehidupan kita sehari-hari,
saya yakin meski kalimat sederhana tapi mampu menjadi pemersatu bagi warga
Sulut"kuncinya.(bin)