Suasana Rapat Dengar Pendapat |
Jurnal, Manado-Nasib ratusan
karyawan Coca-cola PT.Bangun Wenang Coorporation yang hingga detik ini tidak
mendapatkan hak atas gaji mereka selama 7 bulan, masih mengambang.
Pasalnya, sampai
berita ini dimuat tak ada itikad baik dari pihak perusahaan untuk membayarkan
jerih payah hasil keringat mereka, bahkan mencuat dipermukaan permasalahan
internal pemegang-pemegang saham yang tak lain, Tenoch bersaudara Hendie Tenoch
dan Ronald Tenoch. Akhirnya Siang tadi
komisi 4 DPRD Sulut kembali menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP)
bersama pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi
Sulut, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara
(Minut) , kuasa hukum karyawan serta puluhan perwakilan karyawan serta
perwakilan KSPI, dan kakak kandung Hendrie Tenoch, Ronald Tenoch, Kamis (27/10/2016).
Usai mendengar kronologi yang
disampaikan oleh pihak kuasa hukum, dan penjelasan dari Kadisnakertrans Marchel
Sendoh, komisi yang dinahkodai Jems Karinda SH, MH dengan tegas
merekomendasikan kepada pihak kepolisian untuk menjemput paksa Hendrie Tenoch
selaku direktur utama perusahaan.
"Kita tidak usah membahas
kesana kemari, tapi tak ada hasil. Lebih baik suruh polisi tangkap Hendrie.
Kasihan karyawan-karyawan ini" tukas Yongky Limen salah satu personil
komisi 4, yang langsung mendapat persetujuan dari Karinda, serta sekertaris
komisi Fanny Legoh.
Ronald Tenoch saat diwawancarai
usai RDP memberikan jawaban yang kurang masuk diakal ketika ditanyai perihal
keberadaan adik kandunganya tersebut.
"Torang satu rumah, kita di
lantai 4 dia di lantai 3. Mar nda ja baku dapa"ucap Ronald.
Terkait hal ini, Jimmy Roberr
Tindi pemerhati masyarakat, dan juga pengamat politik yang dimintai tanggapan
mengatakan sebaiknya pihak buruh segera mengambil langkah hukum atas kasus ini,
agar semua terang benderang apa benar-benar pailit atau tidak dan saya
menantang DPRD agar segera membentuk Pansus COCA-COLA, itupun kalau mereka peka
pada persoalan rakyat. Langkah progresif yg dilakukan saat ini adalah para
buruh segera menyita aset perusahaan tersebut.
"Persoalan perbedaan
pendapat dalam managemen perlu juga di telusuri jangan-jangan ini hanya
sekenario untuk mengaburkan persoalan"tandasnya.(bin)