Jurnal,Manado – Sulawesi Utara kahir – akhir ini terus
diterpa bencana. Seminggu setelah banjir dan tanah longsor yang trjadi di Kota
Bitung, kini bencana giliran Kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon diterpa
musibah.
Dimana dibeberapa titik di Minahasa diterpa banjir seperti Sonder, Remboken, Tondano Selatan, Tondano
Barat, dan Langowan Selatan.
Ketinggian air di Sonder lebih dari 80 cm dan
sejumlah tanggul serta drainase jebol karena arus air dari perbukitan di
sekitar Sonder cukup deras. Beberapa rumah tergenang air, kolam-kolam ikan mas
dan mujair jebol serta peternakan babi porak poranda sehingga ratusan ternak
babi harus diungsikan.
Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov. Sulut segera melakukan tindakan, Seperti
dikatakan Kaban BPBD, Noldi Liow.
“BPBD Prov.
Sulut, telah melakukan tindakan – tindakan pertolongan pertama diantaranya
memberikan bantuan di beberapa titik bencana,”ucap Liow, Senin (20/02/2017). Sembari
menambahkan selain kasur, selimut dan obat – obatan, juga telah didirikan dapur
umum dan alcon alat pengisap air.
Bantuan
tersebut kata Liow, diserahkan langsung ke BPBD Kab. Minahasa.
“Nanti
mereka yang salurkan bantuan tersebut,”ucapnya.(man)
Lumpur
tersebut terbawa air saat banjir bandang kemarin."Cukup tebal lumpurnya,
soalnya kemarin air juga cukup tinggi," jelas dia.
Tinggal
menggunakan siraman air dan didorong menggunakan sapu untuk mengeluarkan
lumpur. Tak terhitung jumlah baju jahitan yang basah dan rusak karena lumpur.
"Ada
beberapa jahitan yang terbawa air, terkena lumpur, nanti kalau ada yang mau
ambil pakaian dan tidak ditemukan atau kena lumpur ya tinggal kita bicarakan
untuk ganti, sebab bencana kan kita tidak minta-minta terjadi juga," jelas
dia.
Selama di
situ, sudah beberapa kali banjir besar terjadi."Ini masalah drainase yang
tersumbat sehingga air meluap dijalan dan imbasnya ke tempat kami yang agak
rendah," jelas dia.
Ia berharap
agar pemerintah bisa segera memperbaiki saluran air."Kalau seperti ini
terus kami berencana untuk pindah saja," ujarnya.
Hal yang
sama juga terjadi pada pemilik ruko di sepanjang pasar souvernir."Kan kami
sewa harusnya mendapat perhatian juga," jelas dia.
Nampak juga
di seputaran jalur jalan kalurahan Tataaran-Patar dan Lorong SMA yang menjadi
titik terparah, warga sementara sibuk untuk bersih-bersih.