Iklan

February 20, 2017, 15:52 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:41:46Z
Pemerintahan

BPBD Sulut Kirim Bantuan Kepada Korban Banjir Minahasa



Jurnal,Manado – Sulawesi Utara kahir – akhir ini terus diterpa bencana. Seminggu setelah banjir dan tanah longsor yang trjadi di Kota Bitung, kini bencana giliran Kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon diterpa musibah. 

Dimana dibeberapa titik di Minahasa diterpa banjir seperti  Sonder, Remboken, Tondano Selatan, Tondano Barat, dan Langowan Selatan. 


Ketinggian air di Sonder lebih dari 80 cm dan sejumlah tanggul serta drainase jebol karena arus air dari perbukitan di sekitar Sonder cukup deras. Beberapa rumah tergenang air, kolam-kolam ikan mas dan mujair jebol serta peternakan babi porak poranda sehingga ratusan ternak babi harus diungsikan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov. Sulut segera melakukan tindakan, Seperti dikatakan Kaban BPBD, Noldi Liow.

“BPBD Prov. Sulut, telah melakukan tindakan – tindakan pertolongan pertama diantaranya memberikan bantuan di beberapa titik bencana,”ucap Liow, Senin (20/02/2017). Sembari menambahkan selain kasur, selimut dan obat – obatan, juga telah didirikan dapur umum dan alcon alat pengisap air.
Bantuan tersebut kata Liow, diserahkan langsung ke BPBD Kab. Minahasa.
“Nanti mereka yang salurkan bantuan tersebut,”ucapnya.(man)




Lumpur tersebut terbawa air saat banjir bandang kemarin."Cukup tebal lumpurnya, soalnya kemarin air juga cukup tinggi," jelas dia.

Tinggal menggunakan siraman air dan didorong menggunakan sapu untuk mengeluarkan lumpur. Tak terhitung jumlah baju jahitan yang basah dan rusak karena lumpur.

"Ada beberapa jahitan yang terbawa air, terkena lumpur, nanti kalau ada yang mau ambil pakaian dan tidak ditemukan atau kena lumpur ya tinggal kita bicarakan untuk ganti, sebab bencana kan kita tidak minta-minta terjadi juga," jelas dia.

Selama di situ, sudah beberapa kali banjir besar terjadi."Ini masalah drainase yang tersumbat sehingga air meluap dijalan dan imbasnya ke tempat kami yang agak rendah," jelas dia.

Ia berharap agar pemerintah bisa segera memperbaiki saluran air."Kalau seperti ini terus kami berencana untuk pindah saja," ujarnya.

Hal yang sama juga terjadi pada pemilik ruko di sepanjang pasar souvernir."Kan kami sewa harusnya mendapat perhatian juga," jelas dia.

Nampak juga di seputaran jalur jalan kalurahan Tataaran-Patar dan Lorong SMA yang menjadi titik terparah, warga sementara sibuk untuk bersih-bersih.