Jurnal, Manado-Terletak diantara Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Danau Moat adalah salah satu tempat wisata di Sulawesi Utara yang menawarkan pemandangan danau yang indah berbentuk seperti mangkuk ini. Sayangnya danau yang terbilang unik karena berada di atas puncak gunung ini sudah tidak terurus.
Padahal, bila dikelola dengan benar oleh pemerintah kabupaten akan jadi tempat wisata paling diminati masyarakat lokal hingga mancanegara, yang bisa menjadi pendapatan asli daerah (PAD).
Hal ini jadi perhatian Legislator di DPRD Sulut, Kristovorus Deky Palinggi atau yang biasa disapa KDP. Menurut Palinggi, pariwisata adalah program unggulan yang sedang digenjot Gubernur dan Wakil Gubernur, Olly Dondokambey-Steven Kandouw.
"Terbukti, puluhan ribu turis masuk Sulut setiap bulannya. Ini kerja keras pak gubernur untuk memajukan Sulut di mata dunia. Pak gubernur sangat mendorong pariwisata di daerah ini," ujar Palinggi lewat pesan singkat WhatsApp, Senin (17/4)
Lanjut Legislator dari dapil Minsel-Mitra ini, pemerintah kabupaten harus menopang tekat pemerintah provinsi dengan membangun kembali dan memelihara tempat-tempat wisata di daerah Nyiur Melambai ini.
"Seperti danau mooat, tempat wisata yang sangat indah dan bagus. Tapi sayang, saat ini sangat memprihatinkan karena tidak ada kepedulian pemerintah kabupaten seperti pemeliharaan juga kebersihan," tutur dia.
Lanjut Palinggi, dengan mempromosikan danau Moat, otomatis ada pendapatan daerah, bahkan bisa menopang perekonomian masyarakat di sekitar danau itu.
Untuk itu Palinggi berharap, Pemerintah Provinsi Sulut terlebih khusus Gubernur dapat mengambil alih tempat wisata Danau Mooat.
"Paling tidak, pak Gubernur OD bisa mencari investor untuk mengelola tempat wisata danau moat, biar investor yang kelolah agar lebih baik. Disamping danau moat, tempat wisata yang bagus dikembangkan adalah pariwisata holtikultura yang ada di seputaran danau moat. Ini juga bisa menopang dan menarik wisatawan datang ke danau moat," tukas Legislator yang usungan Partai Golkar ini.
Diketahui, kata Mooat, menurut bahasa minahasa yang artinya menjelang terbit matahari, danau yang terkenal unik dengan udara lembah yang sejuk di siang hari dan dingin pada malam hari.
Masyarakat sangat menghargai kearifan lokal sehingga menjadikan suasana yang sepi terasa nyaman.(Bin)