Iklan

April 24, 2017, 00:11 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:41:46Z
Pemerintahan

Din Syamsuddin Akui Kerukunan di Sulut

"Ini Gubernur Baru, Ini Baru Gubernur"

Jurnal, Manado - Dalam memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1438 Hijriah, lewat kegiatan yang dilaksanakan oleh Pengurus Hari - Hari Besar Islam (PHBI) Prov Sulut dengan tema "Berbeda Itu Niscaya, Bersatu Itu Upaya Bangun Kebersamaan Untuk Sulut Hebat". Ketua Dewan Penasehat MUI Din Syamsuddin yang diundang langsung untuk memberikan ceramah menyampaikan bahwa pada intinya Isra' Miraj merupakan perjalanan spritual dari Nabi Muhammad SAW antara Makkah dan Aqsah, mengandung arti seorang manusia senantiasa bersujud atau manusia dalam proses persujudannya untuk mencapai tingkat tertinggi.


"Al hormah atau menghormati (dalam bahasa Indonesia). Itulah dalam proses melakukan perjalanan terjauh ini berjalan secara intens. Maka, inilah perjalanan Miraj Nabi Muhammad SAW sedekat-dekatnya dengan Allah SWT," terang Din.


Din menjelaskan untuk memaknai peristiwa persujudan dan sedekat-dekatnya dengaan Tuhan, pada esensinya, melakukan ibadah transformasi diri untuk menjaga dan bertoleransi.

Bicara soal toleransi, kata Din sulut itu hebat, dan sudah sepantasnya daerah - daerah lain belajar disulut bagaimana kehidupan toleransi, hidup berdampingan dengan sesama tanpa melihat suku, golongan, dan latar belakang lainnya. Kegiatan yang telah dilaksanakan terkait dengan kerukunan perlu diapresiasi sebab sulut mampu mempertahankan keutuhan dalam keanekaragaman.

"Apresiasi saya kepada pemerintah dan ini baru pertama kali dilaksanakan.Ini Gubernur baru, ini baru gubernur, " kelakar Din.

Usai memberikan sambutan, dilanjutkan dengan kegiatan dialogis bersama beberapa perwakilan dari daerah lain diantaranya, Sumatra, Aceh, Sulawesi Selatan.

Sebelumnya Gubernur telah menyerahkan uang sebesar Rp47,625 Juta sebagai zakat kepada 15 orang kaum Duafa dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sulut yang di Ketuai H. Abid Takalamingan dan didampingi Ketua PHBI Sulut, H Syahrul Poli, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganaan MoU antara PHBI Sulut dan Basnaz Provinsi Sulut, dimana Basnaz sendiri sudah dibentuk dan di SK-kan melalui Gubernur Sulut. Hadir pula sejumlah tokoh agama yang ada di Sulut, para undangan para anggota Majelis Ta'lim serta para pejabat Eselon II Provinsi Sulut.(man)