Iklan

May 12, 2017, 09:32 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:41:46Z
Pemerintahan

Wagub: Video Pernyataan Saya Telah Diedit, Bahkan Ada Yang Buat FB Palsu Saya

Jurnal, Manado -  Wagub Drs Steven OE Kandouw menjadi korban dari pihak-pihak yang sangaja memanfaatkan pernyataannya terkait vonis Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. "Ada orang iseng yang mensiasati pernyataan saya, yang tadinya utuh tapi di-capture (Diedit,red). Dan diikuti dengan dibuat akun FB (Facebook,red) palsu saya. Sebab saya selama ini tidak punya akun FB," ungkap Wagub saat konprensi Pers Jumat (12/05) tadi malam. "Tapi sebagai orang politik, itu biasa bagi saya," tambah politisi PDI-Perjuangan ini.
Lanjut Wagub, saat itu dirinya menyampaikan pada sejumlah wartawan saat bersua di kompleks Lapangan KONI Sario Selasa (09/05) lalu, dirinya ditanya soal vonis terhadap Ahok, dan dijawab bahwa itu bagus untuk memerangi para penghina agama lain. "Bukan saya syukuri pak Ahok divonis seperti itu, tapi justru dibuat putusan ini menjadi momentum bagi penghina agama lain seperti Habib Rizieq dan FPI yang harus dihukum berat karena sering menghina agama lain," jelas Wagub. "Dan ini menjadi momentum yang pertama, bahwa dari Sabang sampai Merauke sesuai tekad pak Presiden  Jokowi bahwa dirinya tidak campur tangan untuk urusan para penghina agama untuk dihukum seberat-beratnya, sebab itu bagus untuk kita segera mengakhiri huru-hara permasalahan yang ada diembel-embelkan dari Pilkada DKI Jakarta," tegas Wagub.
Dengan begitu, kata Wagub, semua penghina agama seperti Habib Rizieq dan FPI dapat dihukum berat karena sering menghina agama lain," jelas Wagub lagi, "Karena hal ini sudah mengara ke konflik horizontal, apalagi telah dikirim ke daerah-daerah, dan bahaya, juga termasuk di Sulut," ungkap Wagub. "Terlebih pak Gubernur (Olly Dondokambey,red)  sangat ngotot dan meyakinkan pada duinia internasional, bahwa negara kita ini anti fundalisme dan radikalisme, makanya di daerah kita selalu digelar iven besar terkait toleransi umat beragama.. Dan yang perlu kita waspadai hal ini bisa mengarah pada konflik horizontal, yang bisa mengancam kedaulatan NKRI," tutup Wagub.
Lebih jauh menurut Wagub, dirinya telah memaafkan oknum-oknum atau pihak-pihak yang sengaja menzolimi dirinya. "Semua telah saya maafkan, yang telah membully saya, yang sengaja menyebarkan video yang telah diedit, serta pembuat akun FB palsu saya sudah saya maafkan. Saya tak akan menempuh jalur hukum atau mengambil tindakan apapun, Karena satu tekad saya sebagai anak bangsa menjadi tugas dan tanggung jawab saya untuk terus menjaga NKRI. Itu sudah harga mati bagi saya dan seluruh sakyat Sulut hingga nasional," tutup Wagub.(tim)