
![]() |
Kadis Perhubungan Kota Manado M Sofyan |
Jurnal,Manado - Konsekuensi menuju Kota besar, harus diakui akan berdampak terhadap
berbagai aktivitas masyarakat. Seiring meningkatnya volume kendaraan dan
tidak seimbang dengan pengembangan jalan yang terjadi di Kota Manado,
ditambah dengan aktivitas masyarakat yang padat, menjadi salah satu
penyebab kemacetan. Apalagi saat ini, Kota Manado semakin berkembang
dalam investasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
“Selain volume kendaraan meningkat pesat, kemacetan di kota Manado
penyebab utamanya adalah kondisi jalan yang sudah tidak memadai,”ungkap
Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Kota Manado, M Sofyan. Sabtu
(22/07/2017).
![]() |
Sinergitas Lantas dan Dishub |
Dijelaskan mantan Camat Tikala ini, ada sejumlah titik kemacetan di Kota
Manado. Diantaranya ruas jalan Sam Ratulangi, kawasan Boulevard dan
Paal Dua, serta jalur Tuminting.“Khusus Angkutan mikrolet hingga saat
ini berjumlah 2.505, ditambah lagi kendaraan angkutan roda dua dan
angkutan dalam kota tanpa trayek serta mobil pribadi yang terus
bertambah, tapi tidak diimbangi dengan pertumbuhan jalan. Penyebab yang
lain juga karena parkir kendaraan di sembarang tempat, angkutan umum
yang menaikkan dan menurunkan penumpang yang bukan pada tempatnya, serta
banyaknya pertemuan arus lalu lintas,” terangnya.
![]() |
Suasana Macet dan Trotoar Jadi Laternatif Pengguna Kendaraan |
Meski demikian, Pria lulusan IPDN (Institute Pemerintahan Dalam Negeri)
menambahkan, pihaknya terus berupaya untuk membantu dalam mengurai
kemacetan.“Banyak petugas saya yang berada dibeberapa titik macet untuk
membantu mengatur lalu lintas demi mengurai kemacetan, ” jelas Kadishub
Manado ini sembari menambahkan tentang permasalahan rambu lalu lintas,
jika itu masuk jalan kota maka akan menjadi tanggung jawab Pemkot
Manado, namun kalau itu jalan yang dikelola oleh provinsi dan berada di
wilayah Kota Manado, saya harus berkoordinasi dengan teman-teman yang
ada di provinsi.(lipsus)