Iklan

March 19, 2018, 19:15 WIB
Last Updated 2018-06-01T02:15:40Z
Dinamika

Tambajong Ungkapkan Dua Upaya Pemkot

Jurnal , Manado - Bencana alam masih akrab dengan wilayah kota Manado. Kejadian terbaru, satu warga di kelurahan Bailang tewas tertimbun longsor setelah wilayah tersebut diterjang hujan, Minggu (18/3) lalu. 

Kepala Bappelitbangda kota Manado, Liny Tambajong yang dikonfirmasi terkait upaya untuk mengatasi dampak buruk dari bencana alam seperti banjir dan longsor, mengatakan ada dua upaya yang dilakukan pemerintah kota Manado.
“Upaya pemkot ada dua. Relokasi korban banjir dan longsor ke Pandu dengan catatan harus rumah milik sendiri. 
Upaya kedua, rencana pembangunan rusun (rumah susun) di sekitar sungai Tondano. Agar masyarakat (di sekitar sungai Tondano) dipindah (ke rusun) tidak jauh dari lokasi awal,” tukasnya.

Terkait relokasi ke Pandu, saat ini sebagian masyarakat kota Manado yang rumahnya berada di garis sepadan sungai telah pindah ke lokasi relokasi yang nantinya akan menjadi kelurahan Pandu Cerdas tersebut. Sejumlah fasiltias umum bagi masyarakat juga telah disiapkan di sana.

Dan untuk upaya kedua yakni rencana pembangunan rusun, Liny mengungkapkan tahun ini sudah dianggarkan pengadaan lahan.
“Tahun ini (yang dianggarkan) baru pengadaan lahan. Tahun depan mulai 1 twin blok (akan dianggarkan pembangunannya) sambil menunggu penambahan pengadaan lahan,” jelas Tambajong.

Dia juga mengatakan untuk rancangan awal, rusun pertama yang akan dibangun berlokasi di sekitar sungai Tondano. Dimana di sekitar lokasi ini terdapat belasan titik kawasan kumuh. 
(Ipeh)