Iklan

August 1, 2018, 05:59 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:38:26Z
Pemerintahan

Dihadapan ODSK Balai Sungai Presentasikan Rancangan Pembangunan Waruga dan Bendungan Kuil

Jurnal,Manado - Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE memberi perhatian serius terhadap cagar budaya makam nenek moyang Minahasa atau Waruga di Desa Kawangkoan dan Desa Kuwil Kabupaten Minahasa Utara yang dalam tahap-tahap pembahasannya telah mendapat persetujuan dari masyarakat dan juga pemuka-pemuka adat Minahasa untuk dilakukan relokasi.

Pertemuan yang juga turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven O.E. Kandouw berlangsung di Ruangan WOC (1/8/2018) siang.

Dalam pembahasan dengan PT. Wika selaku kontraktor utama, Gubernur Olly memberi penegasan secara serius agar dalam pelaksanaan relokasi Waruga harus dilakukan sesuai dengan koridor-koridor yang berlaku.

Sejalan dengan itu Gubernur Olly berpesan agar tempat relokasi Waruga yang baru (tak jauh dari lokasi sekarang) harus ditata dengan baik agar tempat relokasi ini menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang ada di Bumi Nyiur Melambai.

Sebelumnya, Balai Sungai Wilayah Sulawesi 1 Djidon Wantania, melalui Satker Bendungan Novie Ilat ST, mempresentasikan penataan area waruga dan pembangunan bendungan kuwil yang telah dirancang menjadi salah satu tempat destinasi objek pariwisata yang luar biasa.
Pihaknya menampilkan dalam bentuk video dengan format tiga dimensi.
"Semua akan ditata menjadi destinasi objek wisata. Relokasi waruga dilakukan karena sebagian lahan masuk kawasan proyek Bendungan Kuwil-Kawangkoan dengan nilai kontrak sekira 1,4 triliun untuk total keseluruhan waruga, yang direlokasi pertama ada 47 waruga, kemudian relokasi kedua ada 37 waruga, jadi totalnya ada 84 waruga,"kata Ilat.
Sementara Pekerjaan konstruksi pembangunan bendung­an ini multiyears terhitung 2016 - 2020 untuk bendungan kuil konstruksinya menggunakan sistim multiyears terhitung sejak 2016 -2020 terbagi dalam dua paket sumber dana APBN. Paket I diker­jakan PT Wijaya Karya dan PT Daya Mulia Turangga dengan nilai kontrak Rp783,264 miliar dan paket II dikerjakan PT Nindya Karya (pesero) dengan anggaran Rp640,341 miliar.
(*/man)